Polisi memulangkan belasan anak di bawah umur terlibat geng motor yang meresahkan warga Garut. Para remaja bersimpuh meminta maaf kepada orang tuanya.
Terdapat 11 orang anak di bawah umur berstatus pelajar yang dikembalikan ke orang tuanya oleh penyidik Polres Garut pada Kamis (12/1/2022). Mereka dipulangkan usai dimintai keterangan oleh penyidik terkait eksistensi geng motor Sentrum yang belakangan bikin emosi warga Garut.
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan penyidik menerapkan diversi kepada para bocah ini. Mereka akan dibina polisi, orang tua dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II B Garut. "Kami bekerjasama dengan pak ustaz, dengan Bapas untuk melakukan pembinaan dan pemantauan," ungkap Rio kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para bocah dikumpulkan di Aula Mumun Surachman Polres Garut. Bersama orang tua, para pelajar yang rata-rata duduk di bangku SMP dan SMA ini mendapatkan penyuluhan hukum dan rohani. Para pelajar juga diminta untuk meminta maaf kepada orang tuanya. Mereka tampak tertunduk lesu sembari terus dipeluk orang tuanya.
Rio berharap agar anak-anak ini bisa menjadi lebih baik dan tak kembali terlibat dalam aktivitas geng motor. "Kami menerapkan diversi untuk melindungi masa depan anak-anak ini. Mereka masih punya masa depan yang cerah, dan bisa merubah perilakunya," ungkap Rio.
Sementara Kasubag Bimbingan Bapas Kelas II B Garut Rustikawati mengatakan, Bapas akan melakukan pemantauan dan pembinaan secara langsung dalam tiga bulan ke depan. Pembinaan akan dilakukan di rumah para bocah. "Pembinaan dilakukan selama tiga bulan. Jika anak-anak ini melakukan kembali, maka bisa saja diversinya dicabut," ucap Rustikawati.
Perang Melawan Geng Motor
Polisi menyatakan perang terhadap segala bentuk perilaku yang mengganggu ketertiban umum, termasuk geng motor. "Saya tegaskan, kita ada di garda terdepan menentang keras perilaku yang meresahkan masyarakat, termasuk geng motor. Catat, akan kita berantas sampai ke akarnya," ucap Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Rio mengatakan, saat ini pihaknya melakukan dua langkah untuk melakukan pemberantasan geng motor yang meresahkan. Pertama, dengan melakukan pencegahan berupa pembinaan para pelajar di sekolah.
"Di samping langkah preventif, kamu juga tetap melakukan tindakan represif bila mana ada ditemukan aksi geng motor yang meresahkan di jalanan. Akan kami tindak tegas," kata Rio.
(yum/iqk)