Aksi ugal-ugalan yang dilakukan sekelompok pemuda bermotor meresahkan masyarakat di Garut. Mereka berjalan seenaknya dengan membawa senjata tajam dan botol minuman keras.
Video aksi sembrono sekelompok pemuda di jalanan itu viral di media sosial belakangan ini. Seperti dilihat detikJabar Senin (9/1/2022) sore, video berdurasi 35 detik tersebut menampilkan aksi arogan para pemotor.
Beberapa orang dari kelompok yang disinyalir berisi pemuda itu, tampak membawa benda-benda membahayakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terlihat di antaranya, adalah sebuah benda berbentuk panjang menyerupai senjata samurai. Benda itu tampak dibawa oleh salah seorang pemotor. Kemudian ada juga peserta yang terlihat membawa botol minuman keras.
Belakangan diketahui, kejadian itu berlangsung Sabtu (7/1) lalu di kawasan Bundaran Suci, Kecamatan Karangpawitan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh pihak kepolisian, melalui Kapolsek Karangpawitan Kompol Saifuddin Hamzah.
"Kejadiannya pas malam minggu. Kami mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya kendaraan R2 di Bundaran Suci," kata Saifuddin.
Paguyuban Otomotif Garut (POG) angkat bicara mengenai hal tersebut. Mereka mengutuk keras kejadian yang dicap kampungan itu. Menurut Ketua Umum POG Fuzia, aksi arogan yang dilakukan berandalan bermotor itu sangat meresahkan masyarakat.
"Jelas kami sangat mengutus keras aksi sewenang-wenang yang dilakukan, seperti yang terlihat dalam video tersebut," kata Fuzia saat diwawancarai wartawan di Polres Garut, Senin sore.
Fuzia mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi berandalan bermotor yang dimaksud. Sebab, kelompok itu diketahui sudah meresahkan masyarakat dan komunitas motor di Garut, setidaknya dalam seminggu terakhir.
Bahkan, kata Fuzia, ada korban dari aksi brutal di jalan yang dilakukan kelompok berandalan bermotor.
"Korban ini sedang nongkrong di kawasan Tarogong Kidul. Tiba-tiba dihampiri dan dipukul menggunakan batu-bata. Kejadiannya hari Jumat, korban sudah lapor ke Polsek," katanya.
Meskipun harus ditelusuri kebenarannya, perihal siapa yang melakukan kekerasan terhadap rekan satu komunitasnya, Fuzia menilai jika aksi meresahkan tersebut harus segera diberantas.
Fuzia berharap agar polisi mengusut aksi berandalan bermotor tersebut. Sebab, kata Fuzia, masyarakat sangat resah dengan eksistensi kelompok arogan itu.
"Kami berharap agar ini diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Karena ini sangat meresahkan dan membuat masyarakat tak nyaman," pungkas Fuzia.
(dir/dir)