Resahnya Warga Bandung di Tengah Maraknya Kejahatan Jalanan

Resahnya Warga Bandung di Tengah Maraknya Kejahatan Jalanan

Sudirman Wamad - detikJabar
Sabtu, 31 Des 2022 20:00 WIB
Tangkapan layang pelaku begal di Kota Bandung yang viral di media sosial
Tangkapan layar pelaku begal di Bandung viral di media sosial (Foto: Twitter @terlahirkembali/istimewa).
Bandung -

Aksi pembacokan pada Kamis (29/12) di Kota Bandung menggemparkan publik. Kejadian ini terjadi di Jalan BKR dan di bawah jalan layang Kopo Cibaduyut.

Kejahatan jalanan kerap terjadi di Kota Bandung. Sebelum ini, aksi kejahatan jalanan yang menewaskan korban juga terjadi di batas kota antara Bandung dan Cimahi.

Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2021 kejadian kriminal di Kota Bandung mencapai 2.418 kasus. Kasus kriminal di Kota Bandung itu tertinggi terjadi pada malam hari, tepatnya pada pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB, yakni mencapai 1.135 kasus. Atau, hampir 50 persen kejahatan jalanan pada 2021 terjadi di malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu pada 2020, kejadian kriminal di malam hari mencapai 1.354 kasus. Angka kriminal pada 2020 sendiri total mencapai 3.351 kasus. Lebih tinggi dibandingkan 2021. Warga Bandung tetap harus waspada. Data tersebut membuktikan waktu rawan kejahatan di Kota Bandung terjadi di malam hari.

Teranyar yang masih jadi perbincangan warga dan warganet adalah kasus pembacokan di Jalan BKR, dan pengereroyokan di jalan layang atau flyover Kopo. Aksi kejahatan ini viral. Gerombolan pelaku membawa parang dan membacok korbannya berkali-kali. Kemarin, polisi mengaku masih memburu dan menyelidiki kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

Warga Kota Bandung mengaku was-was dengan aksi kejahatan jalanan. Salah seorang warga bernama Suhendri mengaku khawatir kekuar rumah saat malam hari. Ia pun mengusulkan agar tim khusus dari pihak kepolisia dibentuk untuk menghalai aksi kejahatan jalanan, utamanya di malam hari.

Sekadar diketahui, Polrestabes Bandung pada 2026 lalu pernah membentuk tim khusus bernama Prabu. Kemudian, Tim Prabu dibubarkan pada 2021. "Harus ada lagi Tim Prabu. Sekarang Bandung masih banyak anak-anak motor yang ugal-ugalan kalau malam, ini jelas meresahkan," kata Suhendri.

Warga lainnya, Kanda juga mengaku khawatir dengan situasi Bandung saat malam hari. Ia merasa tak aman jika keluar malam. Kanda menilai semua pihak harus bergerak untuk menghalau atau meminimalisir kejahatan jalanan.

"Bandung sekarang tidak aman dan takut keluar malam. Soalnya khawatir, anak kita yang pulang malam atau yg kerja. Kita orang tua, menunggu di rumah dengan rasa was-was. Apakah Bandung akan dibiarkan seperti ini terus," kata Kanda.

Senada juga disampaikan Topan, seorang juru parkir di Jalan Riau Bandung. Topan mengungkapkan saat malam hari, ia sering merasa was-was untuk bepergian menggunakan kendaraan. Sebab menurut dia, aksi kriminalitas semakin brutal dengan menyerang siapa saja dan tentunya mengancam nyawa korban.

Ia mencontohkan, Jalan Riau yang tak jauh dari tempatnya bekerja sebagai juru parkir menjadi lokasi rawan aksi kejahatan. Di jalan itu menurutnya, selalu sepi saat malam hari. "Iya di (Jalan) Riau, kebanyakan kan sepi itu jadi di sana (rawan). Jalan Riau dari jam 1 malam rawan, gak berani lewat situ," ujarnya.

Topan juga mengaku merindukan keberadaan Tim Prabu. "(Rindu Tim Prabu), lebih aman kalau kita pulang gitu kadang suka ngikutin di belakang (biar aman)," tutup Topan.

Sebelumnya, soal aksi kejahatan malam hari yang sedang viral yakni pembacokan di Jalan BKR itu sedang diselidiki polisi. Kapolsek Regol Polrestabes Bandung Kompol Edy Kusmawan membenarkan kejadian pembacokan di Jalan BKR tersebut. Edy mengaku kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.

"Masih lidik. Korban sudah dibawa ke Garut, korbannya sopir elf," kata Edy kepada detikJabar, Jumat (30/12/2022).

Edy mengaku masih menelusuri aksi pembacokan. Ia juga menduga dua kejadian tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama.

"Karena TKP ada dua. Salah satu ada di Leuwipanjang di bawah flyover. Ini masuk Bojongloa Kidul. Iya (pelaku diduga sama)," kata Edy.

(sud/mso)


Hide Ads