Video aksi pembacokan yang dilakukan gerombolan pelaku di Kota Bandung menggemparkan media sosial (medsos). Potongan video yang menampilkan aksi keji itu membetot perhatian warganet atau netizen.
Salah satu penyebar video aksi pembacokan itu adalah akun Twitter @baruterlahir. Akun ini membagikan dua potongan video aksi pembacokan yang dilakukan gerombolan pelaku menggunakan parang.
Pengunggah menarasikan dua video pembacokan itu terjadi dalam waktu yang sama, namun dua lokasi yang berbeda. Pelakunya gerombolan yang sama. Pengunggah juga menyebut aksi video itu merupakan kejadian pembegalan.
Video pertama menampilkan aksi pembacokan di Jalan BKR. Dalam rekaman CCTV itu tercatat kejadian pembacokan di BKR terjadi pada 29 Desember 2022, dini hari. Korban dikejar tiga pelaku yang membawa senjata tajam. Tampak, seorang korban jatuh kemudian dibacok pelaku.
Kemudian, video kedua menampilkan kualitas gambar yang berbeda. Sepertinya, video ini direkam menggunakan ponsel. Dalam video ini, korban tak begitu jelas apakah mendapat pembacokan atau dipukul. Video kedua ini terjadi di flyover Kopo.
Pelaku yang Sama
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kapolsek Regol Polrestabes Bandung Kompol Edy Kusmawan membenarkan kejadian pembacokan di Jalan BKR tersebut. Edy mengaku kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.
"Masih lidik. Korban sudah dibawa ke Garut, korbannya sopir elf," kata Edy kepada detikJabar, Jumat (30/12/2022).
Edy mengaku masih menelusuri aksi pembacokan. Ia juga menduga dua kejadian tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama.
"Karena TKP ada dua. Salah satu ada di Leuwipanjang di bawah flyover. Ini masuk Bojongloa Kidul. Iya (pelaku diduga sama)," kata Edy.
Sementara itu, Kapolsek Bojongloa Kidul Kompol Air Purwantono mengatakan untuk kejadian di bawah jalan layang atau flyover tak ada aksi pembacokan. Ari memastikan korban di bawah flyover dikeroyok pelaku.
"Flyover pukul-pukulan. Pembacokannya di Regol dan korban sudah buat laporan di Regol," ucap Ari.
Ari mengaku sudah memeriksa seluruh rumah sakit untuk memastikan jumlah dan luka korban akibat penyerangan gerombolan pelaku. Korban tak dirawat di rumah sakit.
(sud/yum)