Dua kali bom panci terjadi di tahun 2017, kemudian sekali terjadi di akhir tahun 2022. Berikut lini masa tiga kasus bom panci Bandung, dihimpun oleh tim detikJabar. Berikut ulasannya :
Februari 2017: Bom Panci di Taman Pendawa
Serpihan bom panci rakitan di Cicendo Bandung(Foto: IstimewaFoto: Istimewa)
|
Ledakan dilakukan dengan menggunakan bom panci berkekuatan rendah (low explosive). Setelah meledakkan bom, yang diduga dengan bahan dasar pupuk urea dan chasing panci berdaya ledak rendah, pelaku berlari ke kelurahan dan menuntut sejumlah orang yang ditahan oleh Densus 88 dibebaskan.
Pelaku yang bersenjata api lari dan sembunyi di kelurahan Arjuna, sekitar 230 meter dari Taman. Puluhan polisi pada pukul 09.59 WIB mengepung kelurahan Arjuna dan memulangkan para siswa yang sedang bersekolah di SD Kresna, jaraknya sekitar 50 meter dari Taman.
![]() |
Dalam proses penangkapan, terjadi baku tembak dan terdengar ledakan dari bom rakitan pelaku. Polisi pun menyerbu ke dalam kelurahan dengan memecahkan kaca jendela. Penjual bubur sumsum ini tertembak Polisi saat penangkapan. Yayat tewas dalam perjalanan ke Rumah Sakit Kartika Asih.
Beruntung aksi ini tidak menimbulkan korban. Pelaku diketahui adalah residivis kasus pelatihan bersenjata di Aceh dari jaringan Jamaah Anshar Tauhid (JAT). Dalam organisasi JAT pelaku diketahui bukan seorang eksekutor lapangan tetapi sebagai ideolog atau orang yang ahli dalam pengkaderan/penggalangan.
Tak lama berselang dari kejadian ini, muncul nama Agus Sujatno yang berprofesi sebagai teknisi listrik. Dia ditangkap polisi sebab turut berperan dari pendanaan hingga perakit bom panci Cicendo.
"A alias Abu Muslim bekerja sebagai tenaga ahli listrik di apartemen. Mana sumber energi yang bisa ia gunakan, tentu bagi dia tidak begitu sulit," kata Kadiv Humas Polri Irjen kala itu, Boy Rafli Amar, di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Abu Muslim berperan dalam pendanaan kepada tersangka Yayat, yang melakukan aksi teror di Lapangan Pendawa, Cicendo, Bandung. Selain pendanaan, Abu Muslim disebutkan memiliki 'laboratorium' di rumahnya yang digunakan sebagai tempat merakit bom.
Dari tangan Agus Sujatno, polisi menyita beberapa barang bukti, di antaranya panci, paku, kabel, parafin, korek api kayu, baterai, kaleng, selotip, saringan, botol pembersih keramik, asam nitrat, HCL, aseton, dan hidrogen peroksida.
Agus Sujatno terkait dan masuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Akibat perbuatannya, Agus pun mendekam di Lapas Nusakambangan pada 2017. Agus lalu bebas bersyarat pada 2021.
Juli 2017: Bom Panci Meledak Lagi, Kali Ini di Buahbatu
Perakit Bom Panci di Buahbatu Disebut Warga Jarang Bersosialisasi (Foto: Muhammad Solehudin/ detikcom)
|
Bom panci tersebut meledak saat Agus sedang berjualan bakso goreng.
"Saksi bernama Adin (42) menjemput penghuni kamar yang meledak karena sedang berjualan bakso goreng," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, Sabtu (8/7/2017).
Adin menemui Agus di wilayah Cidurian, tempat Agus biasa berjualan. Setelah itu Adin mengajak Agus ke lokasi ledakan.
"Saat ditemui tersangka sedang berjualan, lalu diajak ke TKP. Namun pengurus RW 11 berinisiatif membawanya ke kantor RT 07," ujarnya.
Selanjutnya, Agus dibawa polisi ke Mapolrestabes Bandung untuk diperiksa. Peristiwa ledakan bom panci terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Tak ada korban dari peristiwa ini.
Bom panci berisi paku berukuran 7 cm, sementara panci yang digunakan dibeli di Pasar Caringin. Dari hasil olah TKP, ditemukan panci, paku, dan kabel-kabel untuk merakit bom panci.
Setelah melalui proses penyelidikan, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memberikan keterangan bahwa pelaku berencana meledakan sebuah Kafe di Jalan Braga, Bandung. Pelaku merakit bom panci belajar dari internet. Ia menggunakan pemantik dari benang sebagai pemicu bom.
Sang ayahanda, Mardi (50), tidak menyangka putranya jadi perakit bom panci. Dalam keterangan pada awak media, diakui Mardi, Agus tinggal seorang diri di Bandung.
![]() |
Tak lama setelah kejadian ini, Tim Densus 88 Antiteror mencokok terduga teroris berinisial YC (22) di kediamannya di Kampung Sirnagalih, Desa Karya Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
YC diketahui akan meledakan bom di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Ada 5 kilogram bom yang disiapkan untuk diledakkan di GBLA.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunis saat ditemui di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jabar, Rabu (19/7/2017) mengatakan bahwa pada bulan Mei lalu YC sudah mengadakan pertemuan dengan Agus Wiguna dan seorang terduga teroris lain.
Pertemuan tersebut, sambung Yusri, membahas soal rencana amaliyah Agus dan YC di beberapa tempat di Bandung termasuk GBLA.
"Dalam pertemuan itu ada pembahasan soal rencana amaliyah AW di tiga tempat (Rumah makan Astana Anyar, Cafe di Braga, dan Gereja Buah Batu) termasuk stadion sepak bola GBLA," kata Yusri.
Sementara, pihak Polri menyatakan sel teroris Agus Wiguna lahir dari pertemanan di Facebook. Setelah itu, mereka bergabung di komunitas Jamaah Ansharut Daulah (JAD) serta pengajiannya yang diikuti kurang lebih 20 orang jemaah.
"Ada beberapa pertemanan, yang pertama lewat Facebook, yang kedua dia masuk komunitas JAD. Mereka ada kumpul kurang lebih 20 orang. Ada pengajian juga," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2017).
Rikwanto mengaku dugaan kepolisian soal Agus Wiguna adalah teroris lonewolf ternyata meleset. Seiring perkembangan, Agus ternyata memiliki sel atau komunitas yang sepaham radikal dengan dirinya.
Desember 2022: Bom Bunuh Diri Meledak di Polsek Astana Anyar
Olah TKP Bom Bunuh Diri di Astana Anyar Jadi Tontonan Warga (Foto: AP/Ahmad Fauzan)
|
Insiden mengerikan itu terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Saat itu, anggota Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel di halaman.
"Pukul 08.20 WIB, Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung. Pelaku yang membawa sajam itu kemudian menerobos barisan anggota. Polisi yang sedang apel lantas menghindar.
"Anggota menghindar dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," jelasnya.
Kejadian ini membuat geger warga di sekitar. Warga panik dan berlarian menjauh dari lokasi kejadian. Tim Gegana Polda Jabar lalu diterjunkan untuk melakukan pengecekan.
Polda Jabar telah mengumumkan bahwa Ledakan bom mengguncang Polsek Astana Anyar, kabar terakhir 11 orang luka, 10 di antaranya merupakan anggota polisi dan 1 orang lain adalah warga. Dari 10 anggota polisi, ada 1 polisi yang meninggal usai sempat kritis.
"Hasil verifikasi di lapangan, benar bahwa ini kejadian yang disebabkan oleh seseorang yang membawa alat peledak yang terjadi di depan Polsek, di mana menimbulkan korban saat ini kurang lebih sembilan orang, dan satu orang meninggal," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kepada awak media di lokasi kejadian.
Ibrahim juga memastikan pelaku tewas di lokasi kejadian. "Ada satu orang meninggal, diidentifikasi sebagai pelaku yang membawa alat," ucap Ibrahim.
Sementara, identitas terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar sudah terungkap. Dia bernama Agus Sujatno (34) yang memiliki alamat di wilayah Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Identitas pelaku turut dibenarkan kakek tirinya, Supono (84). Supono memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong saat aksi bom bunuh diri itu terjadi merupakan cucunya.
"Iyah betul, itu Agus. Dia cucu tiri saya," kata Supono saat ditemui di kediamannya.
![]() |
Dari keterangan yang didapat detikJabar dari Supono, Agus merupakan mantan napi teroris (napiter) yang mendekam di Lapas Nusakambangan pada 2017. Agus lalu bebas bersyarat pada 2021.
Supono mengaku sudah lepas komunikasi dengan Agus sejak lama. Termasuk saat dipenjara di Nusakambangan, Supono sudah tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Agus.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jabar.
"Pelaku terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat. Tim bekerja untuk bisa menuntaskan apa yang terjadi," kata Sigit usai meninjau lokasi, Rabu (7/12/2022).
Sigit juga mengatakan saat ini satgas telah bergerak untuk mengusut tuntas jaringan pelaku. "Dari olah TKP ini kita lakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku di TKP," kata Sigit.
Ia mengatakan Agus pernah ditangkap saat peristiwa bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017. Agus kemudian menjalani masa tahanan di Lapas Nusa Kambangan.
"Empat tahun dihukum. Bulan September 2021, bebas," kata Sigit usai meninjau lokasi kejadian, Rabu (7/12/2022).
Pihak kepolisian selama ini memantau kegiatan Agus Muslim usai bebas dari Lapas Nusakambangan. Ia juga memastikan Agus Muslim masuk dalam kategori kelompok yang masih merah dalam proses deradikalisasi.
"Jadi yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah. Proses deradikalisasi membutuhkan tehnik dan taktik berbeda," kata Sigit.
Dikonfirmasi oleh Polda Jabar, jenis bom yang digunakan Agus Sujatno saat aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, adalah bom panci yang terletak di depan dan belakang tubuh. Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo setelah melihat CCTV yang ada di Polsek Astana Anyar.