Jerit IRT di Balik Konten Mama Muda Pamer Gepokan Duit di Garut

Round-up

Jerit IRT di Balik Konten Mama Muda Pamer Gepokan Duit di Garut

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 01 Des 2022 06:30 WIB
Video wanita menunjukkan uang gepokan di Garut
Video wanita menunjukkan uang gepokan di Garut (Foto: tangkapan layar viral/istimewa)
Garut -

Aksi mama muda di Garut ini bikin geleng kepala, entah berniat untuk pamer namun aksinya memperlihatkan duit gepokan di media sosial malah membuatnya berurusan dengan polisi, lah kok bisa?

Usut punya usut duit gepokan yang ditunjukkan mama muda yang diketahui inisial R itu diduga adalah hasil menipu dengan modus arisan bodong. Alhasil video perempuan 31 tahun itu viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Dilihat detikJabar, Rabu (30/11/2022) siang, dalam video tersebut, perempuan yang menggunakan baju dan topi ungu tersebut, berjoget sembari membawa uang gepokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video itu terlihat tidak jauh dari wanita tersebut, ada juga beberapa baris uang gepokan yang ikut dipamerkan. Sang pengunggah memberikan narasi di awal video yang berbunyi "Ini yang ngabisin duit".

Video itu berlangsung sekitar 12 detik. Setelahnya, video disambung, dengan aksi seorang wanita yang tengah menjelaskan sesuatu, sembari dikerumuni banyak emak-emak.

ADVERTISEMENT

Sang pengunggah menyebut, jika orang di video satu dan dua itu, merupakan orang yang sama. Pada video kedua, diketahui terjadi saat wanita tersebut dimintai pertanggungjawaban atas gelaran arisan online yang macet.

detikJabar melakukan penelusuran terkait video tersebut di TikTok, ternyata, video tersebut diunggah oleh salah satu pengguna beberapa waktu silam. Dalam postingan aslinya, sang pengunggah memberikan keterangan jika video tersebut berkaitan dengan penipuan modus arisan bodong.

"Definisi pamer tak ada gunanya #arisanbodong," ucap akun bernama Isw******** tersebut.

detikJabar berbincang dengan salah seorang korban berinisial A (32), seorang ibu rumah tangga asal Garut. Kepada detikJabar, A mengaku dugaan penipuan bermodus arisan online itu mulai terungkap belakangan ini, usai para pesertanya tidak mendapatkan duit yang dijanjikan oleh RS sebagai penyelenggara.

"Awalnya macet, ditagih tapi banyak alasan. Ternyata bukan saya saja, tapi banyak sekali," ungkap A, Rabu (30/11/2022).

A mengatakan, ada sekitar 155 orang korban, yang rata-rata merupakan ibu muda. Ada sekitar 120-an korban yang kini bersatu, dan membuat laporan polisi mengadukan kasus dugaan penipuan tersebut.

Kerugiannya beragam. A sendiri mengaku kehilangan duit lebih dari Rp 20 juta. Duit tersebut, diduga digelapkan oleh RS dan dipakai untuk kehidupannya yang dianggap para korban glamor.

"Itu dipamerkan di TikTok dan segala macam. Meskipun ini dugaan, tapi itu jelas-jelas uang kita. Karena kita tahu latarbelakang RS ini tidak mungkin seperti itu," katanya.

A mengatakan, saat ini dia dan para korban lain sedang menunggu berita terbaru dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Namun, kata A, dirinya dan para korban sudah dipertemukan dengan perwakilan dari Polres Garut, yang memastikan jika kasusnya tengah ditangani.

Kerugian akibat aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh RS sendiri diketahui beragam. Mulai dari Rp 1 juta, hingga puluhan juta rupiah. Data yang dimiliki para korban, jika diakumulasikan secara keseluruhan, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

"Tentunya kami ingin uang kami kembali. Karena RS ini sudah menyengsarakan kami. Dari yang tadinya enggak punya utang, jadi punya utang gara-gara ini. Kami juga ingin terus melaporkannya secara pidana," pungkas A.

Kasus itu, saat ini diketahui tengah didalami oleh pihak kepolisian. Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, sejumlah korban sudah melaporkan aksi dugaan penipuan tersebut ke Polres Garut.

"Sudah kita terima laporannya. Lagi diperiksa sekarang," ucap Wirdhanto kepada detikJabar, Rabu.

Saat ini kasus tersebut diketahui ditangani oleh penyidik dari Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Sat Reskrim Polres Garut. Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memeriksa para saksi untuk mengungkap kasusnya.

Menurut informasi yang dihimpun, kabarnya ada ratusan orang korban yang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Kerugian bahkan disebut mencapai miliaran rupiah. Terkait hal tersebut, Deni mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan.

"Sedang dalam penyelidikan. Perkembangan selanjutnya akan segera kami sampaikan," ucap Deni kepada detikJabar, Rabu (30/11/2022).

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads