Geger Tujuh Siswa Tasikmalaya Keracunan Cikbul

Round-Up

Geger Tujuh Siswa Tasikmalaya Keracunan Cikbul

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 19 Nov 2022 11:00 WIB
Koran keracunan cikbul.
Ihsan, siswa SD yang keracunan cikbul di Tasikmalaya. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Ciki ngibul (cikbul) memang menarik perhatian anak-anak. Makanan ringan berasap karena bercampur nitrogen ini membuat gempar warga Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. Sebanyak tujuh siswa SD keracunan jajanan cikbul.

Kejadian keracunan akibat menyantap cikbul ini terjadi di SDN 2 Ciawang, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (15/11/2022). Ketujuh anak yang keracunan itu mengalami mual, begah hingga muntah.

Kejadian ini berawal dari salah siswa bernama Ihsan membeli cikbul sekitar pukul 07.30 WIB, sebelum dirinya masuk kelas. Siswa kelas VI SD itu kemudian berbagi dengan temannya. Cikbul yang dibeli pertama kali oleh Ihsan itu dicicipi enam temannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi yang beli itu satu orang, nah enam orang mencicipi. Jadi korban yang merasa gejala mual sampai muntah ada tujuh siswa," kata Kapolsek Leuwisari Iptu Dudung Supriatna, di lokasi kejadian.

Setelah merasakan mual hingga muntah, korban langsung dibawa ke Puskesmas Leuwisari. Sedangkan Ihsan, dirujuk ke Rumah Sakit Umum SMC.

ADVERTISEMENT

"Pagi-pagi saya membeli jajan itu dan baru pertama kali. Pas siangnya langsung mual, pusing, muntah," ujar Ihsan kepada detikjabar di ruangan IGD RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya Selasa (15/11/22).

Bantah Muntah Darah

Orang tua korban, Wiwin (30) mengaku mendapat kabar anaknya keracunan saat sedang berada di rumah. Wiwin panik. Sebab, Wiwin menduga anaknya sempat muntah darah.

"Ya saya kaget, tapi alhamdulilah kondisinya mulai membaik. Tadi sempat muntah ada darah," jelas Wiwin.

Ketua RT Ciawang, Iyus, siswa yang membeli jajanan Cikbull sebanyak 21 orang. "Itu gejalanya setelah menyantap cikbul," tuturnya.

Kepala Seksi Pelayanan RSUD dr Sudaryan membenarkan ada satu siswa yang masuk IGD RSUD SMC diduga keracunan. Tapi ia membantah pasien sempat muntah darah.

"Keluhan hanya perut kembung saja. Tidak benar dengan muntah darah, karena itu hanya muntah proyektil makanan saja. Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik. Estimasi perawatan hanya satu hari sudah bisa pulang," jelasnya.

Pihak rumah sakit menyebut korban mengalami intoksikasi atau keracunan. Sehingga mereka mengalami reaksi mual hingga muntah. "Itu karena ada intoksikasi makanan saja," kata Sudaryan.

Pedagang Cikbul Diamankan

Polisi turun tangan dalam kasus keracunan anak SD di Tasikmalaya. Polisi juga telah mengamankan pedagang cikbul yang megakibatkan tujuh anak keracunan.

"Kami amankan pedagangnya untuk dimintai keterangan dan juga gerobak motor, termasuk di dalamnya bahan-bahan Cikbul," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo, Selasa (15/11/2022).

Pedagang bernama Reza Fahlevi warga Kecamatan Padakembang itu diamankan bersama gerobak motor jualannya. Selain itu, bahan makanan kue ringan, susu dan nitrogen cair turut disita. Selanjutnya sampel makanan akan diuji laboratorium untuk mengungkap pasti penyebab keracunan.

Reza sendiri mengaku sudah satu tahunan berjualan cikbul. Di hadapan penyidik, Reza mengaku tak pernah ada kasus pembelinya mengalami keracunan, sebelum adanya kejadian tujuh anak keracunan.

"Jadi kalau beli nitrogen lima hari sekali, habis dalam lima hari. Nggak akan kedaluarsa kata tokonya," kata Reza.

Halaman 2 dari 2
(sud/orb)


Hide Ads