Tujuh siswa SD di Tasikmalaya diduga keracunan makanan Cikbul. Polisi turun tangan dan menagamankan pedagang dan bahan dagangan makanan tersebut.
"Kami amankan pedagangnya untuk dimintai keterangan dan juga gerobak motor termasuk di dalamnya bahan bahan Cikbul," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo di kantornya, Selasa (15/11/2022).
Pedagang bernama Reza Fahlevi warga Kecamatan Padakembang itu diamankan bersama gerobak motor jualannya. Selain itu, bahan makanan kue ringan, susu dan nitrogen cair turut disita. Selanjutnya sample makanan akan di uji laboratorium untuk ungkap pasti penyebab keracunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, polisi memastikan korban diduga keracunan hanya tujuh orang siswa. Sementara siswa lainnya hanya diperiksa khawatir mengalami gejala yang sama.
"Iya tujuh orang saja korban keracunan siswa ini," kata Ari.
Di hadapan penyidikan, pedagang mengaku sudah satu tahun jualan. Selama ini tidak pernah bermasalah cikbul jualanya. Dia membeli nitrogen sebanyak lima liter untuk lima hari.
"Jadi kalau beli nitrogen lima hari sehari habis dalam lima hari. Gak akan kadaluarsa kata tokonya," kata Reza.
Sebelumnya, sebanyak tujuh siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Ciawang, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat alami gejala keracunan. Mereka mengalami mual, muntah, begah perut usai mengkonsumsi jajanan sekolah jenis Cikbull alias Ciki ngebul. Jajanan Cikbul ini berbahan dasar makanan ringan yang dipadukan dengan nitrogen.
Para korban langsung di evakuasi ke Puskesmas Leuwisari. Seorang diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum SMC. Korban yang di rawat di IGD SMC bernama Ihsan kelas 6 SDN Ciawang. Korban mengaku baru pertama kali membeli jajanan Cikbul. Dia dan membeli pada waktu sebelum masuk sekolah pada pukul 07.30 wib. Makanan kemudian dicicipi anak anak lain.
(dir/dir)