Polisi Endus Kejanggalan dari Kasus Mayat dengan Luka Gorok di Garut

Polisi Endus Kejanggalan dari Kasus Mayat dengan Luka Gorok di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Jumat, 04 Nov 2022 09:05 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi penemuan mayat (Foto: Dok.Detikcom)
Garut -

Polisi mengendus kejanggalan, dalam kematian KS. Seorang pria asal Garut, yang ditemukan tewas mengenaskan dengan leher tergorok di tengah-tengah perkebunan karet, Kecamatan Cibalong. Polisi akan memeriksa kembali jasad korban.

Kapolsek Cibalong AKP Saep Balya, saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (4/11/2022) pagi mengatakan, pihaknya, bersama Polres Garut akan kembali melakukan penyelidikan, untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Memang pada awalnya, ini korban memang ada dugaan bunuh diri. Tapi ini untuk lebih memastikannya," ucap Saep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KS ditemukan tewas mengenaskan di tengah-tengah perkebunan karet PTPN VIII Miramare, Blok Maranti, Kecamatan Cibalong pada Selasa (1/11). Jasadnya, pertama kali ditemukan oleh sejumlah karyawan kebun karet sekitar jam 23.30 WIB saat itu.

Menurut keterangan dari saksi, korban pertama kali ditemukan dalam kondisi terkapar. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polsek Cibalong, didapati korban tewas mengenaskan. Leher korban diketahui tergorok benda tajam. Tak jauh dari lokasi, ditemukan sebilah golok berbalut darah, yang diduga sebagai alat melukai korban.

ADVERTISEMENT

Kemudian, dari hasil pendalaman, polisi menyatakan korban tewas bunuh diri. Hal tersebut, diungkap sejumlah saksi yang diperiksa, termasuk keluarga korban. Saep menjelaskan, kendati ada keterangan yang menyebut korban mati bunuh diri, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan.

"Kami periksa saksi-saksi dan rencananya kami akan melakukan autopsi," ucap Saep.

Pihak kepolisian berencana untuk menggelar autopsi dalam waktu dekat. Proses pengangkatan kembali jasad KS dari kuburan dan autopsi, rencananya bakal digelar tim kedokteran forensik dan personel Polres Garut pada Sabtu (5/11) besok.

"Rencananya besok (autopsi dilaksanakan Sabtu)," katanya.

Polisi juga saat ini terus menggali keterangan dari sejumlah saksi. Termasuk, keluarga korban. Saep menjelaskan, sebelum kejadian nahas tewasnya KS, korban diduga sempat bersitegang dengan sang istri.

"Berdasarkan keterangan istrinya, istri sempat menanyakan uang hasil penjualan sapi. Kemudian, korban mengatakan uangnya dipinjamkan. Hanya sebatas itu saja. Tapi kami terus mendalami," pungkas Saep.

(yum/yum)


Hide Ads