Fakta-fakta Aksi 'Santuy' Ical Usai Tusuk Mati Bocah di Cimahi

Fakta-fakta Aksi 'Santuy' Ical Usai Tusuk Mati Bocah di Cimahi

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 26 Okt 2022 06:31 WIB
Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical, pelaku pembunuhan anak di Cimahi
Pelaku pembunuhan anak di Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung -

Polisi telah berhasil menangkap Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical. Ia merupakan pembunuh bocah perempuan berusia 12 tahun di Cibeureum, Kota Cimahi. Ical ditangkap di sebuah kos-kosan setelah polisi menyebar foto dan identitasnya.

Ical juga langsung dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Cimahi pada Senin (24/10/2022) kemarin. Saat itu, keluarga korban juga hadir di lokasi.

Berikut fakta-faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Syukur Orang Tua Korban Setelah Ical Ditangkap

Tangis orangtua PS, anak perempuan korban pembunuhan keji di Jalan Mukodar, Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi akhirnya pecah ketika menyaksikan langsung pembunuh anak sulungnya.

Mereka bersyukur pelakunya sudah ditangkap. Ical terancam hukuman 20 tahun penjara hingga hukuman mati. Keluarga tak berkomentar banyak soal ancaman hukuman yang diterima pelaku.

ADVERTISEMENT

"Soal itu (ancaman hukuman), saya serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Tentu kami yakin bisa sampai final (persidangan)," ujar ayah korban, Muhamad Suhendra Agung Hendarsah (41) kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).

Agung tak menyangka anaknya jadi korban kebengisan Rizaldi yang sebetulnya tak saling kenal. Agung sendiri tak berhenti berucap syukur kalau pelaku sudah ditangkap.

"Kami bersyukur pelakunya sudah ditangkap, terima kasih kepada semua jajaran kepolisian dan masyarakat yang sudah membantu," ucap Agung.

2. Ingin Hilangkan Barang Bukti

Sebelum ditangkap, Ical sempat berupaya untuk menghilangkan barang bukti kejahatan yang dilakukannya.

Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadilla mengatakan barang bukti yang sempat bakal disembunyikan pelaku yakni sangkur yang dipakai menusuk korban serta pakaian untuk membersihkan bekas darah yang masih menempel di sangkur tersebut.

"Tersangka melakukan upaya untuk menghilangkan barang bukti setelah melakukan aksi penusukan itu. Dia pulang ke rumahnya," kaya Rizka kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Selasa (25/10/2022).

3. Sempat Nongkrong dan Markir

Dari rumahnya di Gang Saluyu, Maleber, Kota Bandung, pelaku kemudian kembali lagi ke rumah temannya untuk mengembalikan motor yang dipinjam.

Keesokan harinya pelaku masih sempat bekerja 'markir' di simpang Jalan Karangsari, perbatasan Kota Bandung dengan Kota Cimahi.

"Jadi setelah berusaha menyembunyikan dan menghilangkan barang bukti, dia kembali lagi ketongkrongannya. Besoknya dia tetap bekerja jadi tukang parkir," kataRizka.

4. Bersembunyi di Indekos

Barulah setelah pemberitaan mengenai penusukan yang dilakukannya ramai, ia kabur-kaburan sampai akhirnya buron selama empat hari sebelum ditangkap di sebuah indekos di Sukasari, Kota Bandung.

"Dia sembunyi di indekos di Bandung, indekosnya dia cari sendiri bukan punya temannya," kata Rizka.

Tak cuma bersembunyi di dalam wilayah Bandung Raya, Ical ternyata sudah memiliki rencana untuk kabur ke luar pulau, tepatnya Kalimantan. Beruntung polisi bergerak cepat sebelum tersangka berhasil kabur.

"Pada hari Senin ini, sebetulnya dia (Ical) mau kabur ke Kalimantan. Tapi Alhamdulillah kami berhasil menangkapnya sebelum sempat kabur," ungkap Rizka.

5. Terekam Google Maps

Sehari-hari, Ical diketahui bekerja sebagai 'pak ogah' di Jalan Amir Machmud, di depan Simpang Jalan Karangsari perbatasan antara Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Hal itu terbukti dari penampakan sosok yang identik dengan Ical di aplikasi peta online Google Maps yang diambil pada Juli 2022 lalu. Dalam citra yang ditampilkan, sosok Ical berdiri di tengah persimpangan Jalan Sukasari atau tepatnya di Jalan Amir Machmud.

Ciri yang menyatakan kemiripan antara sosok Ical dengan pria di Google Maps itu adalah tato batik di lengan kiri dan kanan, tinggi badan kurang lebih 160 sentimeter. Kedua ciri itu persis dengan profil pelaku seperti yang diungkap kepolisian.

"Kalau melihat dari gambarnya iya itu dia (pelaku Ical)," kata sumber di Satreskrim Polres Cimahi.

Di Google Maps dengan data terbarukan tiga bulan lalu, Ical yang sedang berdinas menjadi 'pak ogah' memakai jaket berwarna putih corak merah muda, celana jeans hitam, serta mengenakan topi dan sandal jepit.

6. Sempat Mabuk

Ical sendiri dipastikan memang merupakan 'pak ogah' di lokasi tersebut. Hal itu berdasarkan keterangan Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan yang mengatakan pelaku berprofesi sebagai tukang parkir di depan sebuah hotel di perbatasan Cimahi dan Kota Bandung

"Dia bekerja sehari-hari sebagai tukang parkir. Makanya kita juga periksa teman-temannya yang kebanyakan tukang parkir dan sempat mabuk bersama-sama," ujar Imron.

7. Sering Menolong dan Diberi Jus

Maryani (40), seorang penjual jus yang tepat berada di kawasan Ical bekerja mengakui ia kenal dengan sosok Ical. Hal itu karena ia kerap kali ditolong Ical jika hendak menyeberang.

Mengingat arus lalu lintas di sepanjang Jalan Amir Machmud itu ramai oleh lalu-lalang kendaraan roda dua dan roda empat.

"Ya saya memang suka diseberangkan. Dia itu orangnya ya baik, jadi nggak menyangka (jadi pelaku pembunuhan). Apalagi kan korbannya itu teman sekelas anak saya," kata Maryani.

Lantaran kenal dengan Ical dan sering dibantu, ia kerap memberi uang dan jus pada pria yang ternyata tega menghabisi nyawa seorang bocah perempuan hanya karena ingin memiliki ponsel. Bahkan ia juga sering menasehati Ical agar hidup lebih baik lagi.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads