Tatang tak mengira jeritan itu berasal dari mulut seorang bocah berusia 12 tahun berinisial PS yang menjadi korban penusukan. Jeritannya terdengar samar di telinga Tatang. Pria berusia 45 tahun ini mengira sumber jeritan itu berasal dari anak-anak yang bermain sepulang mengaji. Kala itu, Rabu (19/10/2022), hujan mengguyur Cibeureum saat magrib.
Tatang memang tak mendengar suara minta tolong. Hanya kata 'mama' yang ia dengar. "Saya mendengar suara jeritan 'mama' tiga kali, tapi nggak ada suara yang minta tolong. Kalau ada, pasti saya keluar," ucap Tatang pada wartawan sehari setelah PS tewas ditusuk.
Gerak-gerik pelaku penusukan PS itu terekam CCTV. Rekaman itu menampilkan seorang pembunuh yang memarkirkan motornya. Kemudian mengejar korbannya. Sebelum kedatangan pelaku, korban sempat berbincang dengan temannya kemudian berpisah di ujung gang.
Polisi langsung bergerak mengusut pembunuh itu. Rekaman CCTV dan pengakuan para saksi menjadi bukti yang ditelusuri polisi. Hingga akhirnya, pada Minggu (23/10), tepat empat hari setelah kejadian polisi merilis perkembangan kasusnya.
Polisi mengungkap sosok pembunuh di gang sempit Cimahi itu. Sosok tersebut bernama Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical, warga Gang Saluyu VI, RT 04/04, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Namun saat ini pria berusia 22 tahun itu masih diburu polisi.
"Berdasarkan hasil penyesuaian didapatkan terduga pelaku ini atas nama Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Minggu (23/10/2022).
Ibrahim mengatakan pengungkapan identitas pelaku berdasarkan penyelidikan yang dilakukan dengan data, informasi, serta alat-alat bukti yang dijadikan petunjuk kepolisian. "Dilakukan pengecekan identitas kendaraan, dari situ didapatkan petunjuk untuk menentukan pelakunya dan akhirnya mengarah kepada tersangka Rizaldi ini," kata Ibrahim.
Semua ciri-ciri fisik dikantongi polisi. Ical, orang yang sesuai dengan ciri-ciri yang didapatkan polisi. Pembunuh keji yang berbadan kurus dengan tinggi kurang lebih 160 sentimeter. Warna kulit putih dengan rambut ikal. Ciri paling mencolok yakni lengan kiri dan kanan yang bertato batik.
Awalnya, polisi menduga ada motif penusukan Ical itu adalah pembunuhan berencana yang disertai pencurian. "Dugaan motif pelaku berdasarkan bukti permulaan yang cukup, diduga melakukan pembunuhan berencana dan pembunuhan disertai dengan delik pencurian dengan kekerasan," ungkap Ibrahim.
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap kasus ini. Ibrahim menambahkan sejauh ini belum ada keterikatan atau hubungan antara pelaku dan korban.
Penangkapan Pelaku
Tak lama setelah polisi merilis tampang Ical. Polisi berhasil menangkap Ical. Informasi yang didapat, Ical di tangkap di sebuah kamar indekos kecil di gang sempit di daerah Sukarasa, Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Ia ditangkap tak lama setelah polisi mengungkap identitasnya ke publik.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, dari hasil penyelidikan, modus pelaku yaitu ingin menguasai barang berharga milik korban. "Modus operandinya yaitu pencurian dengan kekerasan seorang tersangka kepada korban anak yang menyebabkan matinya seseorang," katanya di Mapolres Cimahi, Senin (24/10/2022).
"Motifnya sama, niat untuk melakukan pencurian dengan kekerasan kepada seseorang yang menyebabkan matinya korban," tambah Ibrahim Tompo.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti yakni kendaraan roda dua berjenis matik dengan nomor polisi D 5857 UAE dan barang bukti lainnya. "Selain motor, ada pakaian korban juga dengan lubang bekas tusukan benda tajam. Kemudian rekaman CCTV untuk menjadi titik awal pengungkapan terhadap pelaku," kata Ibrahim.
Barang bukti lainnya adalah senjata tajam yang digunakan pelaku. Polisi berhasil mengamankan barang bukti yang dititipkan pelaku di rumah orang tuanya. Selain itu, Ibrahim menjelaskan orang tuanya juga sempat menyuruh pelaku untuk melarikan diri.
"Pada saat itu ketemu (sangkurnya) dan orang tuanya juga menyampaikan untuk menyuruh yang bersangkutan kabur sehingga pada saat diamankan yang bersangkutan diminta untuk menunjukkan alat bukti tersebut," kata Ibrahim.
Ibrahim menegaskan pihaknya memeriksa orang tua pelaku. Polisi menduga, pelaku dibantu oleh orang tuanya saat bersembunyi. "Orang tuanya itu awalnya dia menyembunyikan pelakunya, karena dia memang tidak kooperatif dan menyembunyikan pelakunya makanya yang bersangkutan dilakukan pendalaman pemeriksaan karena menyembunyikan pelaku kejahatan," kata Ibrahim menambahkan.
Simak video 'Pembunuh Anak Pulang Ngaji di Cimahi Ternyata Pencuri':
(sud/iqk)