Berikut lima aksi kejahatan pilihan detikJabar yang menggemparkan publik selama sepekan.
Ponakan Bunuh Tante
Kiki Randiayansyah (20) tega membunuh tantenya sendiri Dede Rokayah (62). Dia merasa sakit hati dengan perkataan tantenya usai menanyakan masalah warisan.
Kasus ini bermula dari penemuan jasad Dede Rokayah di lantai dua rumahnya. Dia ditemukan tak bernyawa oleh menantunya.
Saat ditemukan jasad Dede dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal kain. Sejumlah barang berharga korban juga raib. Dede diduga menjadi korban pembunuhan.
i
Polisi kemudian bergerak menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah saksi diperiksa dan pengumpulan barang bukti dilakukan demi mengungkap kasus tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil mengendus pelaku. Pengejaran dilakukan hingga akhirnya pelaku pembunuhan ditangkap di Sukabumi.
Polisi kemudian mengungkap pelaku pembunuhan itu adalah keponakan korban. Dia membunuh gegara masalah warisan. "Pelaku datang untuk menanyakan harta warisan bagian orang tuanya, tapi korban malah berkata kasar dan membuat pelaku sakit hati," kata Kapolsek Bojongloa Kidul Kompol Ari Purwantono, Senin (17/10/2022).
Mendapatkan perlakuan seperti itu, timbulah niat jahat pelaku untuk bunuh korban. Korban dibekap mengunakan bantal, melilitkan lakban pada mulut dan tangan, juga mengikat kaki korban dengan sarung dan kain taplak meja, hingga akhirnya korban meninggal dunia. Selain itu, korba juga sempat ditodong menggunakan sebilah pisau. "Korban lemas dan kehabisan nafas," ujarnya.
Tak hanya membunuh, tersangka juga merampok harta korban. "Uang dan emas (diambil pelaku)," ucap Ari.
Untuk uang yang diambil pelaku senilai Rp 16 juta, sedangkan perhiasan emas masih diselidiki. "Uang kurang lebih Rp 16 juta, emas dari informasi dijual ke pedagang dipinggir jalan yang ada di Sukabumi," ujar Ari.
Atas ulah yang dilakukannya pelaku disangkakan Pasal 365 KUHPidana ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Pembunuhan Pria Jateng di Cianjur
Syaifudin Maulana, warga Kabupaten Blora, Jateng, ditemukan tewas di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur. Syaifudin rupanya dibunuh secara sadis oleh para pelaku.
Polisi langsung bergerak mengusut pembunuhan terhadap Syaifudin. Empat orang pun ditetapkan sebagai tersangka. Penemuan jasad Syaifudin menggemparkan publik. Syaifudin ditemukan dalam kondisi tangan terikat dan kepala ditutup karung. Ia juga masih mengenakan kaling emas. Jasadnya ditemukan di perairan Cipicung Waduk Cirata, Kecamatan Mande, Sabtu (15/10/2022) sore.
Mayat pria tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang tengah mencari ikan. "Yang pertama kali menemukan warga tadi sore. Kita langsung ke lokasi dan mengecek kondisi mayatnya usai mendapatkan laporan dan segera mengevakuasinya," ujar Kasatpol Airud Polres Cianjur AKP Heri.
Kemudian polisi memeriksa identitas. Barulah ditemukan bahwa mayat pria itu bernama Syaifudin Maulana asal Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah. Namun korban yang berusia 28 tahun ini beberapa tahun terakhir tinggal di Kota Bandung, Jawa Barat.
Usai berhasil mengungkap identitas korban. Polisi kemudian mengidentifikasi para pelaku. Hasil pemeriksaan mengarah pada kasus pembunuhan. Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi mengatakan, dari hasil penyelidikan didapati beberapa orang yang diduga merupakan pelaku pembunuhan pria yang berusia 28 tahun tersebut.
Menurut Adi, motif pembunuhan keji itu bisa terungkap setelah para pelaku tertangkap. "Kita upayakan segera bisa menangkap para pelaku untuk mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut," kata dia.
Polisi berhasil menangkap empat pelaku terkait pembunuhan Syaifudin. Keempat pelaku itu Akbar Pamungkas, Wahyu Gunawan, Dadan Supriatna, dan Endi langsung kabur usai membunuh korban.
"Pelaku ini kabur ke luar Cianjur, setelah kami berhasil mendapatkan lokasi pasti keberadaannya, anggota langsung bergerak dan berhasil menangkap pelaku di kawasan Semper, Jakarta Utara," ujar Setiawan Adi, Kamis (20/10/2022).
Para pelaku sempat menyiksa korban sebelum ditenggelamkan di sungai. "Dari keterangan para pelaku, mereka memukul dan mencekik korban. Kemudian korban diikat tangan dan dilakban mulutnya. Setelahnya korban dilemparkan dari atas jembatan ke sungai di kawasan Mande," kata dia.
"Jadi dieksekusi pada Rabu (12/10) lalu, kemudian jasad korban ditemukan empat hari setelahnya di kawasan Waduk Cirata Desa Bobojong Kecamatan Mande pada Sabtu (16/10)," jelasnya.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan dari korban mengalami penyiksaan saat dibawa oleh para pelaku menuju ke arah Mande. Bahkan salah seorang pelaku, yakni Dadan Supriatna mencekik korban hingga pingsan.
"Setelah pingsan, pelaku mengikat tangan korban menggunakan tali, melakban mulut korban, dan kepalanya ditutup dengan karung," ucap dia, Kamis (20/10/2022).
Para pelaku pun melemparkan tubuh korban dari atas jembatan di ruas Jalan Mande-Cikalongkulon ke sungai di bawahnya.
Akibatnya korban yang tidak bisa melepaskan diri tersebut tewas lantaran kehabisan nafas. Jasad korban pun hanyut dan ditemukan di Waduk Cirata tepatnya di Desa Bobojong Kecamatan Mande. "Saat dilemparkan atau ditenggelamkan itu korban masih dalam keadaan hidup. Jadi korban meninggal akibat kehabisan nafas saat ditenggelamkan," kata dia.
Polisi juga mengungkap pembunuhan keji itu dipicu korban yang menyebarkan video seks sesama jenis dari adik salah seorang pelaku. Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menjelaskan tindak pidana pembunuhan tersebut bermula ketika adik dari pelaku Dadan Supriatna memesan jasa korban yang merupakan penjaja seks sesama jenis dua pekan sebelum pembunuhan.
Namun adik pelaku yang melakukan hubungan laki-laki seks laki-laki dengan korban tidak mau membayar. Korban yang kesal pun akhirnya menyebarkan video saat dirinya melakukan hubungan seks sesama jenis dengan adik dari pelaku.
"Jadi pemicunya karena video seks adik pelaku Dadan ini disebar oleh korban ke warga dan grup whatapps di lingkungan tempat tinggal adik pelaku. Hal itu dilakukan karena korban merasa kesal tidak dibayar oleh adik pelaku," ujar dia, Kamis (20/10/2022).
Para pelaku sempat mengintrogasi korban terkait tujuannya menyebarkan video seks sesama jenis antara adiknya dengan korban. "Dari keterangan pelaku, saat ditanya korban ini beralasan jika video itu disebar karena kesal dirinya tak dibayar adik pelaku. Kemudian para pelaku memukuli dan mencekik korban hingga pingsan," ucap Doni Hermawan.
Tak sampai di situ, pelaku juga mengikat tangan korban dengan tali, melakban mulutnya, dan menutup kepalanya dengan karung. Setelahnya korban dilempar dari atas jembatan di Jalan Mande-Cikalongkulon ke sungai.
"Pelaku ada empat orang, tiga orang pelaku utama yang membunuh korban dan satu pelaku lagi yakni Endi merupakan penadah dari barang berharga korban. Semuanya ditangkap di Jakarta," ungkapnya.
Akibat perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Siswa SMP Cabuli 2 Bocah SD
Kasus pencabulan terjadi di Kota Bandung. Pelakunya adalah siswa SMP berusia 12 tahun. Sedangkan korban ada dua orang yang merupakan teman pelaku.
Peristiwa ini terjadi pada September lalu. Aksi ini kemudian terungkap oleh jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung. "Sekitar bulan September 2022 korban alami pelecehan seksual, korban anak laki-laki, tersangkanya teman sendiri," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Selasa (18/10/2022).
Sebelum dicabuli, pelaku sempat menodongkan sebilah pisau dapur kepada korban. Karena takut, akhirnya korban mengikuti kemauan pelaku. "Modus korban dipaksa dan ditodong dengan pisau, kemudian dilakukan pelecehan seksual terhadap korban sebanyak tiga kali," ujarnya.
Dalam kejadian ini, dua anak berusia 10 tahun dan 12 tahun menjadi korbannya. Namun dari hasil pengembangan, diduga ada korban lain yang juga anak di bawah umur.
"Penyidik lakukan pendalaman, ternyata ada korban lain yang dilakukan oleh tersangka, juga di bawah umur," ujarnya.
Menurut Aswin, pelaku sudah ditempatkan di tempat khusus. Pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut untuk mengungkap kasus ini.
Setelah dilakukan penyidikan, Aswin menyebut aksi tersebut dilakukan tersangka karena memiliki kebiasaan menonton video porno. Ia pun mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anaknya agar tidak melakukan tindakan negatif akibat terpapar hal buruk dari ponsel.
"Diawali dari kebiasaan tersangka melihat video porno di handphone sehingga terjadi perbuatan pelecehan seksual. Imbauan kami kepada orang tua yang anaknya sudah bisa gunakan HP dan internet untuk lihat anaknya buka situs apa, kontrol orang tua (penting) ya, orang tua harus mencegah," jelasnya.
Sementara karena masih di bawah umur, Aswin mengatakan pihaknya sudah melakukan pendamping terhadap korban. "Korban kita perlakukan seperti yang tertera dalam UU Perlindungan Anak, ditangani psikologinya, kita lindungi korban," pungkasnya.
Sedangkan pasal yang disangkakan kepada pelaku yakni Pasal 82 jo Pasal 76 E UU RI No 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU No 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak.
Sementara saat ini, pelaku sudah dalam penanganan Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung dan ditempatkan di tempat khusus untuk diproses lebih lanjut.
Mahasiswa Bandung Ditusuk di Depan Kafe
Faridz Firdaus (20), seorang mahasiswa di Kota Bandung menjadi korban penusukan oleh orang tidak dikenal (OTK). Korban meninggal dunia setelah tiga hari dirawat di RSHS Bandung.
Salah seorang saudara korban, Fathir Muhammad (23) mengatakan, kejadian ini terjadi di depan sebuah kafe yang berada di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, Minggu (2/10/2022) dini hari.
"Berawal ada keributan di dalam kafe, lalu pihak sekuriti menyuruh pengunjung kafe keluar semua. Pelaku yang tidak dikenal menusukkan senjata tajam berupa sangkur kepada Faridz," kata Fathir kepada detikJabar, Rabu (19/10/2022).
Fathir berujar, Faridz datang bersama temannya ke kafe itu. Niatnya adalah untuk merayakan ulang tahun dosennya. "Untuk merayakan ulang tahun dosen, diajak sama dosen," ujarnya.
Saat kejadian, teman-teman Faridz berhamburan, sedangkan Faridz bertahan di lokasi kejadian hingga insiden nahas itu terjadi. Faridz diduga menjadi korban salah sasaran.
"Dari keterangan temanya nggak ada permasalahan sama pelaku itu, malah nggak kenal sama sekali," tambahnya.
Faridz pun langsung dibawa ke RSHS Bandung oleh sekuriti kafe. Dari informasi sejumlah saksi di TKP, korban diduga ditusuk menggunakan sebilah pisau. "Ulu hati (luka tusuk pada korban)," ucap Faridz.
Belum diketahui pelaku dalam kejadian ini. Menurut Fathir kejadian ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian dan masih dalam proses penyelidikan.
Tapi setelah dua pekan sejak korban dinyatakan meninggal dunia, belum ada titik terang yang mengarah kepada pelaku. Pihak keluarga berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku.
"Harapan keluarga meminta keadilan agar pelaku cepat diproses dan ditangkap. Mendapatkan hukuman yang sesuai dengan Undang-undang," Fathir.
Dikonfirmasi kepada pihak kepolisian, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya akan mengecek informasi ini. "Dicek dulu," kata Ibrahim dikonfirmasi via pesan singkat.
Kasus penusukan berawal dari keributan yang diduga melibatkan sejumlah oknum anggota TNI. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Kisdiyanto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Dia mengatakan sejauh ini belum ada informasi oknum prajurit TNI terlibat kasus tersebut.
"Iya, (kabar oknum TNI terlibat) masih dalam penyelidikan. Sampai sekarang belum ada info keterlibatan oknum TNI," kata Laksda Kisdiyanto saat dimintai konfirmasi, Kamis (20/10/2022).
Anak Perempuan di Cimahi Dibunuh Saat Pulang Ngaji
Santriwati berusia 12 tahun di Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, tewas ditusuk orang tak dikenal (OTK). Aksi keji pelaku itu terekam CCTV. Polisi masih berupaya menangkap pelaku yang masih berkeliaran.
Kejadian pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (19/10) di gang sempit di Cibeureum. Saat kejadian, hujan mengguyur kawasan Cibeureum. Korban ditusuk sepulang mengaji.
Ketua RT setempat, Aip Sunarya mengatakan penusukan itu terjadi saat korban sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya sepulang mengaji. Saat itu ia berjalan dengan seorang temannya, namun berpisah di persimpangan karena korban melalui gang berbeda.
"Jadi korban ini pulang mengaji, temannya belok ke kanan dia lurus. Nah kalau dari CCTV di sekitar lokasi itu, korban ditusuk di Gang Mukodar Tengah, di dekat toren air di" ungkap Aip kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (20/10/2022).
Korban sempat dilarikan ke RS Sartika Asih. Dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit, korban mendapat satu tusukan.
"Secara fisik itu hanya terlihat satu tusukan saja, namun untuk lebih pastinya kita menunggu pemeriksaan lebih mendetail dari dokter autopsi," ungkap Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadilla, Kamis (20/10/2022).
Rizka mengatakan dari hasil pemeriksaan saksi dan olah TKP yang dilakukan, korban meninggal dunia saat menerima perawatan di rumah sakit.
Detik-detik sebelum penusukan itu terekam CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Dalam rekaman video dari CCTV dengan durasi 54 detik, terlihat jelas korban sedang berjalan berdua dengan temannya. Kemudian keduanya berpisah karena korban belok kiri, sedangkan temannya berjalan lurus.
Tak berselang lama muncul seorang pria berkaus putih mengenakan topi menggunakan sepeda motor matik dari arah berlawanan dengan korban. Pria tersebut memarkirkan motor di samping rumah warga di Jalan Mukodar. Ia turun, kemudian membuntuti korban yang berjalan ke gang menuju arah pulang.
Namun CCTV tak merekam kejadian setelahnya. Hanya saja dari rekaman CCTV itu pria yang diduga pelaku penusukan itu kemudian berlari menuju motornya kemudian kabur ke arah Jalan Mukodar Raya.
Rizka Fadhilla juga mengungkapkan, pihaknya saat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian bakal menjadi petunjuk awal bagi polisi untuk mengungkap kasus penusukan itu.
"Untuk CCTV itu menjadi titik awal, namun apakah pria itu terduga pelaku atau bukan kami belum bisa menyimpulkan karena masih melakukan penyelidikan agar pelaku segera tertangkap," ujar Rizka.
Polisi juga membentuk tim gabungan untuk memburu pelaku. Tim tersebut berisikan anggota Satreskrim Polres Cimahi dan Polsek Cimahi Selatan.
"Sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, doakan saja mudah-mudahan segera terungkap," kata Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
"Tim gabungan dibentuk untuk mengungkap kasus itu, dipimpin Kasatreskrim Polres Cimahi," kata Hendra menambahkan.
Hendra menjelaskan saat ini sudah ada beberapa saksi yang diperiksa oleh tim penyidik. Mulai dari tetangga hingga warga setempat yang menemukan korban tergeletak. "Sudah ada beberapa saksi, cuma tidak bisa kita sampaikan berapa. Semua berkaitan dengan korban," ucap Hendra.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) meminta agar kasus penusukan hingga menewaskan anak perempuan berinisial PS (12) di Cimahi segera diungkap. Dengan terungkapnya kasus itu, Ridwan Kamil berharap anak-anak tak resah saat pergi mengaji.
"Iyah, ini kan namanya kriminalitas yah. Saya titip ke kepolisian untuk segera mengungkap secepatnya," kata Ridwan Kamil saat ditemui usai peringatan Hari Santri di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (22/10), Minggu (23/10/2022).
Terbaru polisi berhasil menangkap Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical (22) pelaku pembunuhan anak perempuan di Cimahi. Polisi masih melakukan pengembangan atas penangkapan tersebut.
"Masih di luar belum dibawa ke kantor. Karena masih dikembangkan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kepada detikJabar, Minggu (23/10/2022).
Rizaldi sendiri diketahui ditangkap sore tadi. Penangkapan bertepatan dengan polisi merilis foto dan identitas dari pelaku. Pelaku diketahui diamankan oleh tim gabungan dari Polda Jabar dan Polres Cimahi. "Oleh (tim) gabungan," kata Ibrahim. (sud/iqk)