Erma Hermina melaporkan 10 Youtuber ke Polda Jabar karena rumah peninggalan ibunya yang berada di Jalan Sawah Kurung, Kota Bandung dijadikan konten horor tanpa izin. Tak hanya itu, rumah tersebut juga jadi sasaran pencurian.
"Kalau kejadiannya saya dengan tidak sengaja lihat dari YouTube anak saya tanggal 1-2 April rumah peninggalan ibu saya," ucap Erma mengisahkan awal mula dirinya tahu rumah itu dijadikan konten kepada detikJabar via sambungan telepon, Senin (10/10).
Erma menyebut, hampir dua tahun rumah itu kosong. Meski demikian pada tanggal 13 Agustus 2021 dan tanggal 14 Februari 2022 anaknya melintas rumah tersebut kondisinya masih biasa-biasa saja. Bahkan sebelum sakit, ia rutin membersihkan rumah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengetahui hal tersebut, anaknya langsung mencari video lainnya dan ditemukan konten serupa yang dibuat oleh 10 orang Youtuber berbeda.
"Kebetulan sama saya lihat videonya (ditemukan 10 konten Youtube), saya juga cari siapa tahu ada yang lainnya, memang sudah saya backup semua, ada buktinya dan kebetulan ada juga yang sudah dihapus di YouTube nya, tapi tak masalah buktinya sudah ada semua," katanya.
Erma menegaskan jika pembuatan konten di rumah tersebut tidak berizin dan kejadian ini sudah dilaporkan ke Polda Jabar. Selain itu barang-barang di rumah tersebut jadi sasaran pencurian.
"Yang hilang itu barang yang diambil 130 item, di antaranya barang berat seperti mesin cuci, kursi, meja, televisi, meja, banyak sekali," tuturnya.
"Ban mobil juga dipreteli habis dua mobil dan kabelnya sampai diputusin habis," tambahnya.
Erma mengaku heran karena aksi pencurian ini dilakukan dengan cara rapi. Itu terlihat dari pintu dan gerbang rumah tidak mengalami kerusakan.
Erma berharap kepada pihak kepolisian agar segera mengusut kasus ini. "Harapan kepada pihak kepolisian saya ingin kepastian hukum dan keadilan demi menjaga martabat ibu saya," tuturnya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, jika laporan itu sudah diterima dan kini dalam proses penyelidikan. "Masih lidik (penyelidikan)," katanya.
(wip/yum)