Tiga Polisi Kanada Tembak Mati Bayi!

Kabar Internasional

Tiga Polisi Kanada Tembak Mati Bayi!

Tim detikNews - detikJabar
Kamis, 01 Sep 2022 14:38 WIB
Ilustrasi penemuan mayat bayi (Dok detikcom)
Ilustrasi jenazah bayi. (dok.detikcom)
Jakarta -

Seorang bayi lelaki usia 18 bulan tewas dalam aksi penembakan di Kanada. Peristiwa ini menyeret tiga polisi Kanada yang berujung didakwa atas kasus pembunuhan bayi tersebut.

Dilansir kantor berita AFP sebagaimana dikutip dari detikNews, Kamis (1/9/2022), bayi bernama Jameson Shapiro tewas di Kawartha Lakes atau sekitar 100 kilometer (60 mil) utara Toronto pada 26 November 2020. Waktu itu terjadi baku tembak antara ayahnya dan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shapiro tertembak saat berada di truk pikap ayahnya. Bayi itu tewas seketika di lokasi kejadian.

"Direktur Unit Investigasi Khusus (SIU), Joseph Martino, memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa tiga petugas Polisi Provinsi Ontario (OPP) melakukan tindak pidana sehubungan dengan kematian Jameson Shapiro yang berusia 18 bulan," kata Unit Investigasi Khusus dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

"Akibatnya, Direktur Martino telah mengajukan tuntutan terhadap masing-masing petugas," ujar lembaga federal independen tersebut, seraya menambahkan lantaran kasus itu sekarang menjadi urusan pengadilan, maka SIU "tidak akan membuat komentar lebih lanjut terkait penyelidikan ini."

Tiga polisi itu dituduh melakukan pembunuhan dan kelalaian kriminal yang mengakibatkan kematian. Menurut pernyataan SIU sebelumnya, tiga polisi itu menggunakan senjata api.

Pada Februari 2021, SIU menyimpulkan bahwa kematian anak itu akibat ditembak polisi. SIU mengungkapkan petugas polisi telah diberitahu tentang seorang ayah yang pergi secara ilegal bersama putranya. Mereka melihat pikap dan mencoba mencegatnya.

Ayah Shapiro (33) terluka parah dalam baku tembak itu dan meninggal di rumah sakit, beberapa hari kemudian. Seorang petugas polisi juga terluka parah saat insiden tersebut. Pada 6 Oktober 2022 mendatang, tiga polisi tersebut akan diminta untuk hadir di Pengadilan Ontario.

(bbn/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads