.webp)
Aksi main hakim sendiri terhadap sopir pikap di Tasikmalaya berbuntut panjang. Polisi menangkap lima orang pelaku penaganiayaan terhadap sopir tersebut.
Kelima pelaku yakni berinisial G, I, U, A dan Ad. Mereka diringkus jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya. Para pelaku ditangkap usai aksi main hakim sendiri.
"Kita sudah menagamnak lima orang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, Jumat (5/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi tak berhenti dengan menangkap kelima orang tersebut. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini.
Polisi turut mengingatkan masyarakat untuk tak main hakim sendiri. Apalagi mendapat informasi yang simpang siur.
"Alangkah baiknya bila ada permasalahan dilaporkan kepada aparatur setempat atau penegak hukum atau kepolisian," ucap Dian.
Para pelaku sendiri mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, mereka mengaku bila aksi yang dilakukannya imbas termakan informasi bohong atau hoaks.
Saat itu, kelimanya mengaku mendapat informasi jika sopir dan penumpang pikap merupakan pelaku pencurian dan pelaku tabrak lari.
"Saya disuruh hadang mobil pak, ngejar juga dari awal. Karena saya taunya informasi kalau sopirnya pencuri," kata I , salah seorang pelaku.
Sebagian pelaku mengetahui jika sopir dan kendaraanya terkait kasus tabrak lari di Cikalong.
"Kalau saya taunya di tabark lari. Habis nabrak kabur gitu. Itu dari medsos," kata A.
Seperti diketahui, viral sejumlah video memperlihatkan aksi main hakim sendiri di Jalan Raya Simpang, Desa Simpang, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (11/7/2022). Orang yang dihakimi adalah sopir dan penumpang mobil pikap.
Dilihat detikJabar, beberapa video memperlihatkan anggota polisi berseragam berusaha hentikan kendaraan pikap putih di depan toko swalayan.
Bak film aksi, anggota ini menembakan senjata ke udara sambil meminta pengemudi berhenti. Hampir bersamaan, sejumlah warga melakukan perusakan kendaraan pikap.
Seorang penumpang yang keluar dari dalam mobil kemudian dihakimi dengan cara dipukul bagian kepalanya. Sebagian lagi memecahkan kaca depan mobil dengan benda keras.
Polisi kembali meletupkan senjata ke udara agar aksi main hakim sendiri berhenti. Penumpang pikap langsung diamankan. Disisi lain, sopir pikap harus dikeluarkan melalui jendela pintu untuk dievakuasi ke kendaraan patroli.
Imbas dari kejadian tersebut, sopir mengalami gangguan telinga. Hingga akhirnya korban melaporkan kasus itu ke polisi.
(dir/dir)
