Bharada Richard Eliezer atau Bharada E belum satu tahun memegang pistol Glock. Senjata itu disebut-sebut digunakan Bharada E saat baku tembak dengan Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Dikutip dari detikNews, Kamis (4/8/2022), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan pistol Glock tersebut digunakan Bharada Eliezer sejak November 2021. "Menurut keterangannya, dia baru pegang pistol pada November tahun lalu dari Propam," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi.
Namun, Edwin tidak menjelaskan rinci soal siapa pemberi pistol dan bagaimana mekanismenya. Edwin menjelaskan terakhir kali Bharada Eliezer latihan menembak pada Maret 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terakhir latihan tembak bulan Maret di Senayan," ucap Edwin.
Dia mengatakan jenis senjata yang dipegang Bharada Eliezer itu. "Glock," ujar Edwin.
Selain itu, dia mengungkapkan tugas Bharada Eliezer yang melekat pada Irjen Ferdy Sambo. "Bharada E dalam keterangan kepada LPSK, sprin-nya sebagai sopir, bukan ajudan," tutur Edwin.
Bharada E ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Tim khusus mengusut kasus ini berdasarkan laporan keluarga Brigadir J yang menduga telah terjadi pembunuhan berencana.
Sekadar diketahui, Brigadir J ditemukan berlumuran darah dan tewas di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Polri menyebutkan Brigadir J terlibat baku tembak dengan polisi lainnya, Bharada E.
Dar-der-dor di tempat kejadian itu disebut-sebut pemicunya karena Brigadir J menodongkan pistol dan melecehkan istri Ferdy Sambo. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini.
Tim khusus tersebut dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Komnas HAM dan Kompolnas sebagai tim eksternal turut terlibat mengusut kasus kematian Brigadir J.
(bbn/bbn)