Komisioner Komnas HAM Choirul Anam sempat melipat kertas saat menjelaskan perkembangan penyelidikan tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Aksi Anam melipat kertas itupun viral di media sosial (medsos).
Potongan video saat Anam melipat kertas itu viral di medsos. Sebagaimana dilansir dari detikNews, momen itu terjadi saat konferensi pers yang digelar oleh Komnas HAM.
Video yang beredar bahkan diberi narasi 'Moment Komisioner Komnas HAM melipat kertas untuk menutupi sesuatu'. Selain itu, muncul tanda panah ke arah kertas yang dilipat disertai juga narasi 'ada yang ditutupi'. Ada juga kalimat 'Drama Komnas HAM soal Kematian Brigadir Yoshua' di video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Anam saat itu menjelaskan soal cell dump atau teknik untuk menyelidiki keberadaan handphone atau telepon seluler dalam satu titik lokasi lewat data yang diperoleh dari base transceiver station atau BTS.
"Kami tadi juga ditunjukkan di mana monitoring keberadaan, di samping dari video, keberadaan komunikasi, jejaring komunikasi yang terdapat di area Duren Tiga, di area Magelang, jadi ada empat titik untuk melakukan salah satu tindakannya adalah cell dump menarik jaringan komunikasi itu, kami juga dikasih bahannya, termasuk disediakannya print-nya, raw material-nya kami dikasih, jaring-jaringnya, siapa ngomong apa kami juga dikasih, saya akan tunjukkan," ujar Anam.
Anam kemudian berjalan ke arah salah satu staf. Dia mengambil kertas yang di dalamnya terdapat gambar dan tulisan.
Anam terlihat memegang dan menunjukkan kertas itu ke arah wartawan. Saat itu, Anam sempat melipat sisi kiri kertas tersebut. Anam hanya sebentar menunjukkan kertas itu. Wartawan yang ada di lokasi sempat meminta Anam lebih lama menunjukkan kertas itu, tapi dia menolak dan memberi penjelasan lebih lanjut.
"Nggak, nggak. Rekan-rekan semuanya, itu bahan raw material yang nanti kami analisis untuk menentukan titik-titik mana komunikasi apa yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump itu. Kalau ini dipublikasi, gede begitu yang jangan. Nanti setelah kesimpulan kita, di laporan akhir kita, pasti kami akan bilang. Tapi sekarang tidak, untuk kepentingan bagaimana proses membuat terangnya peristiwa," ucapnya.
Dikonfirmasi soal hal tersebut, Anam mengatakan kalau kertas yang dipegangnya itu merupakan data cell dump. Konfirmasi itu disampaikan Anam saat ditanyakan soal apakah benar kertas yang salah satu sisinya ditutup hingga viral itu berisi data cell dump.
"Iya," ucap Anam saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/7/2022)
(dir/dir)