Video CCTV Kasus Brigadir Yoshua, Komnas HAM: Tak Ada Editing

Kabar Nasional

Video CCTV Kasus Brigadir Yoshua, Komnas HAM: Tak Ada Editing

Tim detikNews - detikJabar
Kamis, 28 Jul 2022 01:00 WIB
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa sejumlah pihak dari tim Ditsiber dan Labfor Mabes Polri terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Setelah pemeriksaan, Komnas HAM menunjukkan foto pemeriksaan perangkat digital atau gawai terkait kasus penembakan Brigadir Yoshua.

Komisioner Komnas HAM Choriul Anam atau Cak Anam bersam tim Komnas HAM menunjukkan sejumlah foto di hadapan wartawan, di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022). Foto yang ditunjukkan yaitu berisi sejumlah telepon genggam atau handphone (HP).
Komnas HAM Tunjukkan Foto Pemeriksaan Digital Kasus Brigadir J. (Foto: Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Sebanyak 20 video CCTV dari 27 titik dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J diperiksa Komnas HAM. Komnas HAM menegaskan tak ada editing di dalamnya yang jadi spekulasi dan polemik.

"Video itu dijelaskan secara scientific. Satu apakah video itu kalau bahasa umumnya, apakah ada editing atau tidak. Tadi dijelaskan nggak ada, secara scientific. Nggak ada, secara scientific," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta dikutip dari detikNews, Rabu (27/7/2022).

Soal kerangka waktu yang berbeda antara satu video dengan video lainnya, Anam memberi penjelasan. Menurutnya ada mekanisme kaliberasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada mekanisme namanya kaliberasi. Itu juga dijelaskan bagaimana mekanisme kaliberasinya," ujar Anam.

Komnas HAM kemudian menonton video tersebut usai mendapat penjelasan soal kaliberasi. Video itu memperlihatkan orang dalam rombongan Irjen Ferdy Sambo serta mobil yang membawa dari Magelang ke Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Barulah kita tonton videonya, tonton videonya bagaimana orang, mobil yang ada dalam video itu dalam kondisi baik semua," ujar dia.

Anam menyebut Bharada E ada di dalam rombongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang. Untuk diketahui, Irjen Sambo bersama rombongan pulang ke Jakarta setelah mengantar anaknya pergi.

"Bharada E adalah salah satu yang berada dalam rombongan di Magelang menuju Jakarta, yang dalam sebuah video itu terekam juga datang dan melakukan PCR," ujar Anam.

Dalam rombongan tersebut menurutnya juga ada istri Irjen Ferdy Sambo. Rombongan tersebut lalu melakukan tes PCR setelah pulang dari luar kota.

"Termasuk PCR dengan Ibu Putri dan almarhum Yoshua. Ada penumpang yang lain juga," ucap dia.

Anam mengaku diperlihatkan 20 rekaman CCTV yang berisi video perjalanan dari Magelang sampai rumah singgah Irjen Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Rekaman tersebut juga termasuk dengan rekaman CCTV di RS Polri Kramat Jati. Dia mengatakan rombongan tersebut masih lengkap.

"Apa yang paling penting dalam video ini, di area Duren Tiga, video merekam ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu terus ada rombongan baru pulang dari Magelang," ujar dia.

Anam mengatakan dalam rekaman tersebut tampak Brigadir J masih dalam kondisi hidup ketika tiba di rumah singgah Irjen Sambo di kawasan Duren Tiga, Jaksel.

"Dan di sini terlihat ada Bu Putri, ada Yoshua yang masih hidup, terus ada rombongan lain yang semuanya dalam kondisi hidup, sehat, tanpa kekurangan satu apapun," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapatkan, Irjen Ferdy Sambo maupun rombongan istrinya yang melakukan perjalanan dari Magelang, melakukan tes PCR di rumah pribadi yang ada di Jalan Saguling III, sekitar 700 meter dari rumah dinas yang menjadi TKP penembakan.

(ors/ors)


Hide Ads