Hasil Autopsi Ditolak Keluarga Brigadir Yoshua

Kabar Nasional

Hasil Autopsi Ditolak Keluarga Brigadir Yoshua

Tim detikNews - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 23:40 WIB
Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat semasa hidup (foto: istimewa)
Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidup. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Hasil autopsi soal kematian Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J ditolak oleh keluarga Yoshua. Melalui kuasa hukumnya, keluarga menginginkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen untuk mengautopsi ulang jenazah Yoshua.

Sebagaimana dikutip dari detikNews, Rabu (20/7/2022), penolakan hasil autopsi versi Polri itu disampaikan pihak Yoshua di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat. "Kami menolak dan memprotes hasil yang kemarin itu karena kredibilitasnya. Kami mohon dibentuk tim yang baru supaya legal dan dapat dipercaya. Supaya kredibilitasnya bisa dipercaya dan autentik, maka dibentuklah yang baru," tutur Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua.

Menurut dia, penolakan hasil autopsi yang lalu itu dilakukan lantaran keluarga menilai ada kejanggalan soal kematian Yoshua. "Kenapa kami menolak autopsi yang lalu, karena autopsi yang lalu dikatakan matinya itu karena tembak-menembak dan dari RS Polri tidak ada yang protes," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya ketika penjelasan Karo Penmas Polri yang mengatakan meninggal karena tembak menembak harusnya mereka protes berdasarkan hasil autopsi bukan begitu bro, bukan begitu kawan. Tapi mereka diam saja, mereka tidak protes mereka menikmati saja bahwa almarhum mati karena tembak menembak," ujar Kamaruddin.

Keluarga Yoshua meragukan kredibilitas hasil autopsi sebelumnya. Pihaknya menginginkan autopsi ulang oleh tim independen yang melibatkan dokter dari RSPAD, RSAL, RSAU, RSCM, dan RS swasta.

ADVERTISEMENT

Dia mengharapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim independen. Menurutnya, tim independen penting agar hasil autopsi transparan.

"Oleh karena itu, kami menolak dan meragukan kredibilitas yang pertama itu. Maka kami mohon dibentuk tim yang baru supaya legal dan dapat dipercaya kredibilitasnya diakui dan autentik maka dibentuk lah yang baru," kata Kamaruddin.

(bbn/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads