Dar-der-dor terjadi di rumah sang jenderal. Bharada E terlibat baku tembak dengan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat. Insiden itu menewaskan Brigadir Yoshua.
Insiden tersebut berlangsung di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/2). Mabes Polri menyebutkan Brigadir Yoshua mengeluarkan tujuh kali tembakan dan Brigadir E melepaskan lima kali tembakan. Bharada E disebutkan tak mengalami luka tembak.
Dikutip dari detikNews, Polres Jakarta Selatan mengungkap hasil autopsi sementara Brigadir Yoshua. Ada tujuh luka masuk di tubuh Brigadir Yoshua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada hasil autopsi, tapi masih sementara. Kami sudah mendapatkan dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati di mana dari hasil autopsi tersebut disampaikan bahwa ada tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar dan satu proyektil bersarang di dada," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Budhi Herdi Susianto di Mapolres Jaksel, Selasa (12/7/2022).
![]() |
Bharada E menggunakan senjata glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru. Tim Polres Jaksel pun menemukan barang bukti di lokasi kejadian, yaitu 12 peluru tersisa dalam magasin tersebut.
Budhi membeberkan soal isi peluru dua polisi tersebut. "Artinya ada lima peluru yang dimuntahkan atau ditembakkan. Sedangkan saudara J (Brigadir J), itu kami menemukan atau mendapatkan fakta bahwa yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS 16 peluru di magasinnya. Dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magasin. Artinya ada 7 peluru yang ditembakkan," tutur Budhi.
Todong Pistol ke Kepala Istri Kadiv Propam
Brigadir Yoshua adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam. Sedangkan Bharada E merupakan anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam.
Versi polisi menyebutkan insiden penembakan itu dipicu saat Brigadir Yoshua masuk ke kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo. Istri Ferdy Sambo kaget saat Brigadir Yoshua masuk kamar.
Polisi menyebut Brigadir Yoshua menodong senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo usao melakukan pelecehan. "Brigadir J (Yoshua) pada saat masuk ke ruang ibu, sesaat setelah melakukan pelecehan, dia juga sempat menodongkan senjata ke kepala ibu," ujar Budhi.
Menurut Budhi, istri Ferdy sempat menegur sang brigadir itu. Namun Brigadir Yoshua malah menyuruh istri Irjen Ferdy untuk diam.
Budhi menggambarkan suasana dialog tersebut. "J (Yoshua) malah membalas dengan 'diam kamu' sambil mengeluarkan senjata di pinggang dan menodongkan ibu kadiv," ucap Budhi.
Teriakan tolong dari istri Ferdy terdengar oleh Bharada E. Sewaktu kejadian tersebut, Ferdy tidak berada di lokasi lantaran tengah tes PCR COVID-19.
Mabes Polri mengungkapkan detik-detik tragedi baku tembak Brigadir Yoshua dan Bharada E. Brigadir Yoshua disebut-sebut menembak duluan saat ditegur Bharada E. Baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu disebut berjarak 10 meter.
"Bharada E yang saat itu berada di lantai atas, menghampiri dari atas tangga yang jaraknya dari Brigadir J (Yoshua) itu kurang lebih 10 meter. Bertanya ada apa? Namun direspons dengan tembakan yang dilakukan Brigadir J. Akibat tembakan tersebut terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
(bbn/bbn)