Bocah sembilan tahun asal Gunungpuyuh, Kota Sukabumi mengalami kekerasan saat dibawa oleh orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (1/7/2022) siang. Polisi menyebut, anak yang duduk di bangku sekolah dasar itu mendapatkan luka di bagian kemaluannya.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian itu pada sore hari. Dari keterangan saksi didapatkan bahwa korban ditemukan menangis histeris di Taman Sugema, Citamiang, Kota Sukabumi.
Berdasarkan keterangan saksi kepada polisi, ia menanyakan kondisi korban dan korban menceritakan ia dibawa OTK menggunakan motor dan diturunkan di Taman Sugema. Di sanalah, pelaku melakukan beberapa tindakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan yang pertama hp diambil, kemudian yang kedua mendasari keterangan dari pihak korban, bahwa yang bersangkutan mendapatkan tindakan kekerasan yaitu pemukulan baik di bagian kemaluan maupun di sekitaran perut," kata Zainal di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (1/7/2022) malam.
Ditanya soal dugaan pelecehan seksual, Zainal mengatakan, belum dapat memastikan hal itu karena masih menunggu hasil visum oleh pihak kedokteran.
"Sampai saat ini belum ya (dugaan indikasi pelecehan) kita masih menunggu pemeriksaan dari pihak kedokteran, hasil visum belum keluar. Sampai dengan malam ini kami masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini," ujarnya.
Sementara itu, polisi juga masih mendalami pernyataan dari saksi melalui kegiatan lidik. Dia menegaskan akan mengungkap perkara tersebut.
"Kami akan mengembangkan perkara ini melalui kegiatan lidik dan kalau benar pernyataan yang bersangkutan maka akan kami tingkatkan sidik dan akan mengungkap perkara tersebut," tutupnya.
Sekedar informasi, kejadian itu bermula saat anak-anak sedang bermain dan jajan ke warung yang ada di pinggir jalan. Antara pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB ada seorang pria menggunakan motor matic berwarna merah tanpa helm menanyakan alamat madrasah kepada tiga bocah perempuan.
Salah satu tetangga dekat korban, Ika Yati (50) mengatakan, pria yang tidak dikenal itu meminta korban untuk mengantarkannya ke madrasah dengan iming-iming akan diberikan sejumlah uang.
Selang beberapa jam kemudian, mobil Polsek Citamiang tiba-tiba datang ke kampung korban. Dikabarkan, korban ditemukan di Lapang Kerkhof oleh seorang santri yang kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Citamiang. Bocah itu ditemukan menangis histeris dengan luka dan lebam.
"Ada luka, mukanya juga lebam-lebam, tangannya berdarah. Pas sampai sini enggak lama polisi antar ke rumah sakit sama ibunya," ujar tetangga dekat korban, Ika.
Dia mengatakan, saat kejadian tersebut, korban membawa handphone Samsung dan memakai kerudung. Sementara saat ditemukan sudah tidak memakai kerudung dan handphonenya hilang serta menggenggam uang Rp 30 ribu.
"Pergi pakai kerudung, pulangnya enggak. Uangnya mah masih dipegang tadi Rp 30 ribu," ucapnya.
(yum/yum)