Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Cianjur angkat bicara soal dugaan lahannya di Gunung Karuhun digunakan menjadi ladang ganja.
Humas Perhutani Cianjur Deni Rusdiawan, mengatakan pihaknya perlu mengecek terlebih dulu ke lokasi yang dijadikan ladang ganja. Tujuannya untuk memastikan apakah lokasi tersebut masuk dalam lahan Perhutani atau bukan.
"Kita harus cek dulu koordinat lokasinya. Petugas sedang turun ke lapangan untuk memastikannya, apakah masuk lahan Perhutani atau bukan," ujar dia saat ditemui di Kantor Perum Perhutani Cianjur, Jalan Dr Muwardi, Rabu (29/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya di Gunung Karuhun Perhutani hanya memiliki beberapa petak lahan. Kebanyakannya merupakan enklape atau lahan garapan masyarakat yang berada di tengah hutan.
"Di sana banyak enklape, termasuk ada juga HGU (Hak Guna Usaha). Jadi bisa saja bukan di lahan kami, tapi karena penuh pepohonan, jadi dianggapanya masuk lahan Perhutani," kata dia.
Deni menyebut, jika nantinya ladang ganja itu diketahui masuk lahan Perhutani ataupun bukan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan agar tidak ada lahan di bawah kewenangan Perhutani yang ditanami ganja
"Jika masuk maka akan kita lakukan antisipasi ke depannya, dengan pengawasan lebih intens. Apabila nantinya terbukti bukan pun kita akan tetap perketat pengawasan supaya tidak ada lahan yang ditanami tumbuhan yang dilarang untuk ditanam," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil mengungkap keberadaan ladang ganja seluas 10 hektare di Cianjur, Jawa Barat. Terungkap juga jika lahan di Gunung Karuhun itu merupakan lahan Perhutani.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan di lahan tersebut terdapat banyak lahan, mulai dari lahan garapan warga serta lahan Perhutani. Namun untuk lahan yang ditemukan ladang ganja merupakan milik Perhutani.
"Iya itu ditanam di lahan Perhutani," ujar Doni.
(ors/ors)