Dalih Bejat Ayah Durjana di Garut Perkosa Anak hingga Hamil

Garut -

Aksi inses ayah perkosa anak kandung hingga hamil di Kabupaten Garut bikin geger. Dalih pria bernama Asep (42) melakoni perbuatan bejatnya itu di luar nalar.

Kasus tersebut terungkap saat keluarga curiga melihat kondisi tubuh anak gadis berusia 15 tahun yang terlihat hamil, pada Kamis (23/6) lalu. Terungkap, remaja itu ternyata sudah mengandung anak dari ayah kandungnya dengan usia kehamilan lima bulan.

Pihak keluarga yang curiga kemudian menginterogasi korban. Dari pengakuannya, korban mengaku dihamili oleh ayahnya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah diperiksa, ternyata benar (hamil). Saat ditanya siapa yang bertanggungjawab, ternyata pelakunya ayahnya sendiri," ujar Wirdhanto kepada wartawan, Senin (27/6/2022).

Wirdhanto mengatakan, usai menerima laporan dari keluarga, tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Garut kemudian dikerahkan ke TKP.

"Pelaku dapat kami amankan," kata Wirdhanto.

Pengakuan-pengakuan Asep atas aksi bejatnya itu di luar nalar. Kepada polisi, Asep mengaku sudah enam kali memerkosa anak kandungnya.

"Total ada 6 kali kejadian pencabulan yang dilakukan tersangka. Dimana itu terjadi pada Januari hingga Juni 2022," ucap Wirdhanto.

Bukan hanya itu. Aksi biadab Asep dilakukan di depan adik-adik korban. Diketahui, korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

"Dia menunggu anak-anak yang lain dan korban tidur. Jadi aksi itu dilakukan di hadapan anak yang lain karena mereka tidur di ruangan yang sama," ujar Wirdhanto.

Alasan Asep memerkosa anak karena sudah lama tak pernah berhubungan intim sejak istrinya meninggal. Sehingga saat melakoni aksi ulah bejat tersebut, Asep berdalih seperti berhubungan badan dengan sang istri.

"Sebelum melakukan aksi, tersangka mengaku bermimpi melakukan aksi hubungan badan bersama almarhumah istrinya. Saat bangun dia melihat anaknya seperti sang istri," tutur Wirdhanto.

Asep kini mendekam dibalik jeruji besi Mapolres Garut. Asep mengaku sadar perbuatannya ini salah.

"Sadar sesudahnya. Sadar dan nanggung risikonya. Menyesal," ucap Asep.