Penyidik KPK kembali melakukan pemeriksaan berkaitan dengan kasus suap Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin. Rombongan pejabat dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bogor diperiksa.
"Hari ini pemeriksaan saksi TPK (tindak pidana korupsi) suap pengurusan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021," ucap Plt Jubir KPK Ali Fikri via pesan singkat, Senin (20/6/2022).
Pemeriksaan dilakukan di gedung KPK, Jakarta. Adapun total saksi yang diperiksa berjumlah 8 orang. Dari delapan saksi tersebut, rata-rata merupakan PNS di BPKAD Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut nama-nama yang diperiksa KPK:
1. Teuku Mulya Kepala BPKAD Kab. Bogor
2. Hanny Lesmanawaty Sub Koordinator Pelaporan Dinas BPKAD Kab. Bogor
3. Andri Hadian Sekretaris BPKAD Pemkab Bogor
4. Ade Jaya Munadi Inspektur Kab. Bogor/ Mantan Kepala BPKAD Kab. Bogor
5. Ruli Fathurahman Kasubbag Penatausahaan Keuangan Setda Kab. Bogor
6. Anisa Rizky Septiani alias Ica Ajudan Bupati Kab. Bogor
7. Kiki Rizki Fauzi Staf di Sekretariat Daerah Kab. Bogor
8. Wiwin Yeti Haryati PNS/Kabid AKTI Badan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kab. Bogor
Seperti diketahui, Bupati Bogor Ade Yasin terjaring OTT KPK bersama dengan 11 orang lainnya. Selang beberapa waktu, KPK menetapkan delapan orang sebagai tersangka di kasus suap laporan keuangan demi meraih predikat WTP dari BPK Perwakilan Jawa Barat.
Para tersangka itu ialah:
Pemberi Suap:
1. Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor periode 2018-2023
2. Maulana Adam, Sekdis Dinas PUPR Kabupaten Bogor
3. Ihsan Ayatullah, Kasubid Kas Daerah BPKAD Kabupaten Bogor
4. Rizki Taufik, PPK pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor
Penerima Suap:
1. Anthon Merdiansyah, Pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Kasub Auditorat Jabar III/Pengendali Teknis
2. Arko Mulawan, pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor
3. Hendra Nur Rahmatullah Karwita, pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa
4. Gerri Ginajar Trie Rahmatullah, pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat/Pemeriksa
KPK menduga Ade Yasin menyuap pegawai BPK perwakilan Jawa Barat agar Kabupaten Bogor hingga Rp 1,9 miliar. Hal itu dilakukan agar Kabupaten Bogor dapat kembali meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk tahun 2021 dari BPK Perwakilan Jawa Barat.
(dir/mso)