Puluhan emak-emak di Kabupaten Bandung diduga menjadi korban arisan bodong. Kerugian dari puluhan member diperkirakan mencapai sekitar Rp2 Miliar.
Salah satu korban arisan bodong, Eka (24) mengatakan pelaku dengan inisial RNA mengelabui korbannya dengan iming-iming akan mendapatkan keuntungan. Namun, kata dia, hal tersebut malah menjadi buntung hingga puluhan juta per orangnya.
"Kerugiannya, saya modal itu Rp 45 juta, kalau dapat keuntungan mentok Rp 70 jutaan," ujar Eka saat dikonfirmasi, Selasa (07/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menambahkan korban dari arisan bodong tersebut mencapai 76 orang. Kerugian totalnya mencapai miliaran.
"Korbannya ada sekitar 76 orang. Total kerugian modalnya ada sekitar Rp1,5 miliar lebih, hampir mencapai Rp2 miliar," katanya.
Eka mengikuti arisan tersebut pada bulan Desember tahun lalu. Dia menyebut owner atau pelaku mempunyai member yang banyak.
"Contohnya si orang itu dapat bulan Agustus, tapi masih bulan Februari, kan masih lama, lalu dijual dengan modus perlu uang buat hajat, dan lain-lain," ucapnya.
Eka mengungkapkan awal jadi member arisan bodong saat pelaku memiliki usaha online shop. Pelaku juga selalu mengunggah testimoni arisan yang baik-baik.
"Awal jadi member, aku temen SMA nya, emang dia jualan online shop gitu, sering lihat postingannya pertamanya beli barangnnya. Ke sininya ia posting testimoni arisan, lumayan kan untungnya, kurang mantap gimana kan, itung-itung nolongin orang, nabung, dapat untung. Nolongin orang karena orangnya lagi butuh," ucapnya.
Eka pun langsung menanyakan ke pelaku RNA terkait kebenaran arisan tersebut. Setelah dapat jawaban, pihaknya langsung ikut arisan tersebut.
"Nah saya nanyain, itu emang iya, ia jawabnya bener soalnya sekarang banyak orang yang butuh. Pikiran saya kan memang banyak yang butuh, soalnya kata dia urgent banget buat hajat, ya sudah dibeli sama aku lumayan nungguin 2 minggu," kata Eka.
"Jadi dari saya punya emas ya udah we jual buat itu, jadi nunggunya teh gak lama 2 minggu atau sebulanan lah. Nah aku tuh dari 45 juta itu, tgl 6, 7, 8, 9, 10, sampai tanggal 27 menang teh, dalam bulan maret, eh ternyata pas bulan maretnya terkuak," tambahnya.
Dia menambahkan pada saat bulan Maret banyak member yang tertipu juga. Menurutnya hal tersebut terkuak setelah menjual dengan harga murah kemudian mendapatkan nomilan yang besar.
"Jadi bulan maret ketahuan banyak yang ketipu juga. Awalnya kenapa ini orang (RNA) sini ke sini, lelang dari Rp10 juta sampe jadi Rp7 juta. Terus berani posting Rp10 juta dapat Rp15 juta. Saya terakhir transaksi Rp8 juta dapatnya Rp12 juta," jelasnya.
"Saya pernah dapat tapi gak gede-gede, yang 700 jadi 1 juta, cuman beberapa kali, yang gedenya nggak. Saya pikir buat nikah itung-itung nabung. Percaya karena dapat dan tertarik sama postingan dan janjinya, ada testimoninya, dia diamnya di rumah mertuanya di pinggir jalan, pasang spanduk juga. Dia emang udah terkenal sudah 5 tahun ngejalanin arisan," ujarnya.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan. Pihaknya tidak ingin salah langkah dalam menangani kasus tersebut.
"Saat ini karena masih dalam penyelidikan, jangan sampai kami juga salah langkah ketika setelah kami tangkap, ternyata korbannya tidak melaporkan, tapi harus kami pantau," ujar Kusworo, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (7/6/2022).
(mso/mso)