Tepat tiga hari setelah masa pelariannya, R alias Aden, pria keji yang menusuk mati Eneng Kulsum, akhirnya ditangkap polisi. Sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (16/5/2022) sebutir peluru menembus betis kiri Aden yang diduga akan melarikan diri ke kawasan hutan di Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi.
Polisi dengan cepat bisa mengenali Aden meski ia memakai rambut palsu atau wig dan peci di kepalanya. Usai terpergok berkamuflase, dengan sisa tenaganya Aden sempat mengeluarkan pisau dan berusaha melarikan diri.
"Kondisinya memang lemas ya. Mungkin serba salah, mau minta makan ke warga selama pelarian dia, takut dicurigai. Kondisi dia lemas, saat di polsek kemarin kita kasih nasi padang, langsung dia makan, kelaparan mungkin ya dia itu," kata Kanit Reskrim Polsek Cibadak AKP Madun yang ikut dalam penyisiran dan penangkapan pelaku, kepada detikJabar, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madun menyebut usai melakukan aksi penusukan kepada Eneng Kulsum, Aden langsung melarikan diri. Aden berjalan kaki ke sejumlah lokasi. Diduga sepanjang pelarian ia hanya menyantap dedaunan dan singkong di kebun warga.
"Lahap dia makan di polsek, dia berjalan kaki dan bersembunyi di sejumlah lokasi. Saat dilihat anggota, dia memang pakai wig, tapi kan potongannya dikenali, terlebih gelagatnya mencurigakan. Saat berusaha kabur lagi ya terpaksa kita lakukan tindakan tegas terukur, kita lumpuhkan," ujarnya.
![]() |
"Dia jalan kaki di kawasan kebun, sawah, dan hutan. Jadi dia menghindari jalanan umum dan sengaja melalui kawasan yang jauh dari pemukiman. Untuk dari mana dia dapat wig dan peci, itu belum sempat kami tanyakan. Masih pemeriksaan di Mapolsek Cibadak," pungkas Madun.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan juga sempat menerangkan, pelaku melarikan diri setelah menusuk mati korbannya. Hari pertama pelaku berada di daerah Parungkuda.
Setelah itu hari, kedua dia bergerak ke Karang Tengah, Cibadak. Terakhir pelaku ditemukan di kaki Gunung Walat.
"Hari pertama setelah melakukan aksinya dia berada di Parungkuda, kemudian geser ke gubuk kerabatnya. Nah saat kita amankan, ini di area perkebunan wilayah kaki Gunung Walat," kata Putu.
(sya/ors)