Polisi meringkus R alias Aden, pelaku penusukan Eneng Kulsum hingga tewas. Perburuan dua hari polisi akhirnya membuahkan hasil, jejak Aden tercium polisi setelah seorang saksi mengaku melihat pria keji itu di kawasan kaki bukit Gunung Walat pada Senin (16/5) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan mengatakan Aden ditangkap sekitar pukul 14.00 WB, ia diamankan di sekitar gubuk yang biasa dipakai tempat peristirahatan petani di daerah Cibenda, Karang Tengah, Cibadak. Kawasan itu juga merupakan trek menuju puncak Gunung Walat.
"Salah satu saksi menginformasikan keberadaan tersangka di daerah Cibenda, kami kemudian dari jajaran Satreskrim Polres Sukabumi dan Unit Reskrim Polsek Cibadak melakukan sebar lebar penyisiran di wilayah Cibenda guna menemukan keberadaan pelaku," kata I Putu kepada detikJabar, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan saksi yang diperoleh polisi, pelaku Aden sempat bersalaman dengan saksi tersebut di sebuah gubuk di kaki Gunung Walat. Posisi saat itu kata I Putu, pelaku sengaja mendekati saung saksi.
Polisi mendatangi lokasi dan melakukan penyisiran, saat itu salah seorang personel kepolisian melihat gerak-gerik mencurigakan dari seorang pria berpeci dengan rambut panjang.
"Saksi memberikan informasi itu akhirnya dapatlah radius dia, makanya kita sebar lebar dengan anggota penyisiran. Nah saat itulah, anggota melihat pelaku posisinya saat itu ancang-ancang sudah mau (melarikan diri) naik Gunung Walat," ujar Putu.
Melihat polisi berpakaian preman, sontak pelaku mengeluarkan pisau ia juga sudah bersiap melarikan diri saat itu. Tidak mau kehilangan buruannya, polisi akhirnya melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan pelaku.
"Saat personel kita melakukan penyisiran, dia terlihat bersiap untuk melarikan diri. Dia juga mengeluarkan pisau. Akhirnya kita lakukan tindakan tegas terukur," kata Putu.
Setelah jatuh tersungkur, polisi akhirnya memboyong pelaku ke Mapolsek Cibadak. Dari keterangan diperoleh, sejak melakukan aksinya pelaku memang sengaja berpindah-pindah tempat. Rambut palsu dan peci adalah upaya pelaku melakukan penyamaran agar tidak dikenali.
"Hari pertama setelah melakukan aksinya dia berada di Parungkuda kemudian geser ke gubuk kerabatnya. Nah saat kita amankan ini di area perkebunan wilayah kaki gunung walat," pungkas Putu.
(sya/yum)