Jejak Misterius Kematian Bocah Sukabumi dalam Septic Tank

Round-Up

Jejak Misterius Kematian Bocah Sukabumi dalam Septic Tank

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 11 Mei 2022 19:30 WIB
Lokasi bocah ditemukan tewas di dalam septic tank di Sukabumi
Lokasi bocah ditemukan tewas di dalam septic tank. (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Peristiwa pilu dialami warga Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Bayi berumur lima tahun (balita) sekaligus anak ketiga dari pasangan suami istri Deden (38) dan Nunung Yuliani (29) ditemukan tak bernyawa di dalam septic tank.

Kematian bocah perempuan berinisial AAP (5) itu masih meninggalkan misteri. Berikut dirangkum detikJabar, Rabu (11/5/2022) beberapa kejanggalan dari tewasnya bocah mungil tersebut:

Hilang 4 Jam Lebih

Lisnawati (51) nenek korban mengatakan, pihak keluarga terakhir kali melihat korban pada Selasa (10/5/2022) sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, korban masih asyik menonton televisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, sang ibunda yang saat itu sedang mencuci piring menyadari bahwa anaknya hilang dari pandangan mata. "Kata saya teh tenang dulu, bentar lagi kita bikin laporan polisi," kata Lisnawati saat berbincang dengan detikJabar.

Warga Bantu Cari Bocah yang Hilang

Setelah mendengar kabar hilangnya balita perempuan itu, keluarga dan warga setempat berupaya mencari di sekitar rumah hingga kampung setempat. Di kolam, di perkampungan, dan di tempat lainnya namun tak membuahkan hasil.

ADVERTISEMENT

Korban Tengkurap dalam Septic Tank-Ayah Menangis Histeris

Merasa seluruh tempat sudah disisir, paman dan ayahnya penasaran ke area penyimpanan septic tank milik salah satu warga yang tak jauh dari rumahnya. Pada pukul 11.15 WIB di hari yang sama, ayahnya melihat dari celah penutup berukuran satu jengkal jari dan histeris melihat potongan baju anak mungilnya tersangkut di dalam septic tank.

Tangisnya pecah saat membuka penutup bagian tengah septic tank yang ternyata ada buah hatinya tengkurap di dalam. "Pas diintip sudah kelihatan bajunya merah di dalam, pas udah gitu diangkat sama bapaknya nangis. Bapaknya teriak, semua (warga) pada ke situ dan dibawa ke Rumah Sakit Secapa (RS Lemdikpol Polri)," ujarnya.

Kondisi Korban Membiru-Mulut Berbuih

Korban ditemukan di septic tank bagian tengah, sedangkan potongan bajunya ditemukan di lubang septic tank pertama. Lisna mengatakan, saat korban diangkat oleh ayah dan pamannya, tubuh bocah itu sudah berubah warna menjadi biru dan mulut mengeluarkan busa.

Di RS Bhayangkara Setukpa Lemdikpol Polri baru diketahui bahwa korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Heran Lubang Septic Tank Tertutup Rapat

Kejanggalan kematian bocah itu dirasakan hampir oleh seluruh anggota keluarga. Lisna mengungkapkan, kejanggalan pertama ia lihat dari kondisi septic tank yang ketiga lubangnya tertutup rapat. Menurutnya, apabila memang cucunya terperosok ke dalam septic tank maka seharusnya ada bekas kerusakan atau luka pada cucunya itu.

"Tikusruk (terperosok) harusnya ada bekasnya, luka atau ada yang rusak, ini mulus. Ketutup lubangnya, enggak masuk logika, itu yang jadi pertanyaan. Yang kebuka itu hanya sejengkal dan lainnya tertutup rapih," ungkapnya.

"Logikanya gini, lubang semua tutup cuman celah sedikit, kalau benar dia jatuh terperosok pasti ada bekas terperosok dan ini tidak ada yang rusak," sambung Lisna.

Keluarga Ikhlaskan Kepergian Korban

Keluarga mengikhlaskan kepergian AAP. Hanya saja penyebab meninggalnya bocah itu masih misteri dan menyisakan luka dihati keluarga.

"Kita begini sebagai orang tua, sebagai neneknya ikhlas. Kalaupun harus di autopsi kasian harus belek sana-sini tapi yang jadi pertanyaan kok bisa masuk pas septic tank semuanya tertutup, itu saja," paparnya.

Polisi Duga Akibat Kurang Pengawasan Orang Tua

Kapolsek Gunungpuyuh AKP Maulana Arief mengatakan, bocah itu masuk ke dalam septic tank berukuran 40x30 sentimeter dengan kedalaman 1,3 meter. Setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya sempat menawarkan kepada keluarga agar jenazah dilakukan autopsi namun keluarga menolak dan peristiwa itu diduga karena kurang pengawasan orang tua.

"Namun keluarga menolak autopsi terhadap jenazah, dan dilengkapi dengan surat penolakan yang ditandatangani di depan saksi-saksi. Hasil keterangan yang didapatkan diduga peristiwa ini terjadi akibat lalainya pengawasan orang tua terhadap buah hatinya," pungkasnya.




(ors/ors)


Hide Ads