Cerita Korban Tabungan Paket Lebaran Bunda Enci di Padalarang

Cerita Korban Tabungan Paket Lebaran Bunda Enci di Padalarang

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 27 Apr 2022 22:30 WIB
Emak-emak geruduk rumah pengelola tabungan yang diduga telah menilap uang nasabah hingga Rp 500 juta.
Emak-emak geruduk pengelola tabungan Lebaran di Padalarang. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Ani (38), warga Desa Cempakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sedang merasa tak tenang karena dikejar emak-emak yang menuntut uang tabungannya bisa dikembalikan.

Ani merupakan salah satu reseller tabungan paket Lebaran yang uangnya diduga ditilap oleh sang pemilik. Sang pemilik tabungan paket Lebaran yaitu Susi alias Bunda Enci diduga menilap uang nasabah yang berjumlah 1300 orang dengan total Rp 500 juta.

Uang itu merupakan sisa dari total uang tabungan nasabah yang totalnya mencapai Rp 1,5 miliar. Namun ia hanya mampu mengembalikan uang tabungan senilai Rp 1 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga bingung karena dikejar-kejar anggota saya buat tanggung jawab. Ya saya juga akhirnya menuntut ke vendor buat kembalikan uang nasabah," ungkap Ani kepada wartawan di Padalarang.

Sebagai reseller yang telah bergabung dengan Bunda Enci sejak 2020 lalu, Ani memiliki sekitar 20 anggota. Total uang yang disetorkan kepada Bunda Enci sebagai pemilik tabungan paket Lebaran itu mencapai Rp 58 juta.

ADVERTISEMENT

"Total Rp 58 juta dari anggota saya, baru dikasihkan setengahnya, nah setengahnya lagi sampai sekarang belum ada kejelasannya, enggak jelas ke mana uangnya," ucap Ani.

Akhirnya Ani bersama puluhan emak-emak yang sebagian besarnya merupakan reseller menggeruduk rumah Bunda Enci di Kampung Asano, RT 02/06, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (27/4/2022).

"Kami intinya ingin uang nasabah bisa dikembalikan. Karena kan itu hak nasabah yang sudah menabung selama setahun untuk lebaran," kata Ani.

Senasib dengan Ani, Neni Anggraeni, reseller lainnya, juga mengaku kelimpungan karena hampir setiap hari ditanya anggotanya soal kejelasan uang tabungan mereka yang raib tanpa jejak.

"Kalau saya total ada 56 anggota, total uangnya Rp 121.800.000, barh dikasihkan Rp 59.710.000. Artinya kan ada selisih Rp 62.090.000 lagi, nah uang ini yang mau kita tagih karena itu kan hak nasabah. Tapi ternyata uangnya itu enggak ada," kata Neni.

Neni sempat beberapa kali komunikasi dengan Bunda Enci, ia menyebut jika uang tersebut dipakai oleh sekretarisnya. Namun hal itu bukan jadi soal, mengingat keinginan mereka hanya bisa mendapatkan lagi uang tabungan tersebut.

"Ini sudah 10 bulan enggak ada kejelasan, biasanya dikasihkan awal Ramadan. Kemarin sempat komunikasi, tapi tiba-tiba enggal aktif ponselnya. Jadi kalau masalah internal vendor kami enggak mau tahu, karena kami cuma mau uang tabungan bisa dibayarkan semuanya," kata Neni.




(ors/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads