Habib Bahar bin Smith dipuji hakim lantaran selama dipenjara mampu memualafkan sejumlah napi non-muslim. Sebelum pujian ini muncul, Bahar memang sempat mengaku memualafkan napi.
Berdasarkan catatan detikJabar, ungkapan Bahar memualafkan napi tersebut sempat diucapkannya saat perkara pertama menganiaya dua remaja pada tahun 2019 silam. Saat hendak dipindahkan dari Rutan Polda Jabar ke Lapas Pondok Rajeg, Bogor, Bahar menyebut dia memualafkan enam napi.
"Selama (saya) di sini, sudah ada enam yang masuk Islam," ucap Bahar pada Kamis, 8 Agustus 2019.
Bahar menjelaskan aktivitasnya selama dititipkan jaksa di rutan Polda Jabar. Setiap malam, kata Bahar, ia mengajar agama Islam kepada para tahanan lain.
"Setiap malam saya ngajar mereka. Tahanan 100 lebih sudah hafal sekitar 80 hadis. Saya bersyukur kepada Allah," kata Bahar.
Atas dasar itulah, Bahar mengaku kepindahannya dari rutan Polda Jabar ke Pondok Rajeg menyisakan kesedihan dari para tahanan. Bahar lantas memberikan peribahasa yang menggambarkan dirinya.
"Tahanan semua pada nangis, pada sedih. Sudah saya bilang, emas meskipun dipenjara tetap emas," ujarnya.
Aktivitas Bahar dipenjara juga sempat diungkapkan Kalapas Kelas IIA Cibinong (Pondok Rajeg) Ardian Nova. Saat itu sedang viral foto Habib Bahar bersama sejumlah orang napi bertato.
"Oh, itu foto lama, sudah, foto lama. Itu foto 2019, bulan Oktober," kata Ardian ketika dihubungi, Senin, 27 April 2020.
Ardian menjelaskan foto itu diambil di photo booth Lapas Kelas II A Cibinong atau yang dikenal Lapas Pondok Rajeg. Foto itu, kata dia, diambil usai narapidana belajar agama dengan Habib Bahar.
Nasionaliskan Napi Teroris
Selain memualafkan napi, Bahar juga mengaku menasionaliskan narapidana selama di penjara. Salah satunya dia menanamkan jiwa nasionalisme kepada napi teroris.
Hal itu diungkapkan Habib Bahar dalam sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan terhadap sopir taksi online di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021). Pernyataan itu diungkapkan Bahar bermula saat dia menyatakan kecintaannya terhadap NKRI.
"Jadi, kalau saya yang mulia, kalau urusan pribadi, saya rela saya ridha tapi kalau sudah urusan bangsa, urusan rakyat, urusan agama, urusan keluarga maka saya tidak akan tinggal diam yang mulia. Lebih baik saya yang hancur, asalkan NKRI hidup, biarkan saya yang hancur asalkan Islam tetap jaya. Biarkan saya mati dan binasa asalkan NKRI, agama Islam dan keluarga tetap hidup. Biarkan saya yang lapar asalkan yang lain tetap kenyang. Itu saya," ujar Bahar.
Bahar kemudian bercerita pengalamannya selama dipenjara. Diketahui, sudah tiga penjara Bahar cicipi selama menjalani hukuman yaitu Lapas Cibinong, Lapas Nusakambangan dan Lapas Gunung Sindur. Bahar sendiri saat itu dihukum atas kasus penganiayaan dua remaja dengan vonis 2 tahun penjara.
Bahar bercerita bila selama di penjara dia bertemu dengan beberapa orang termasuk narapidana teroris. Ia pun mengklaim bila sudah menasionaliskan sejumlah napi teroris.
"Yang mulia, saya di lapas Cibinong, dua teroris dua kasus teroris itu saya NKRI. Di Nusakambangan saya bikin tiga napi teroris NKRI. Di sini (Lapas Gunung Sindur) ada tujuh napi saya bikin mereka NKRI. Napi teroris yang mereka katakan pemerintah thogut saya jelaskan kepada mereka sehingga mereka kembali pada akidah ahlussunah wal jamaah," tutur Bahar.
Saat ini, Habib Bahar bin Smith diadili atas kasus dugaan penyebaran berita bohong saat ceramah. Di sisi lain, majelis hakim memuji keteladanan Bahar Smith.
"Habib orang yang luar biasa dengan memahami konsep agama. Saya mendengar suara habib di penjara atau tahanan bisa memberikan ceramah agama, sehingga banyak yang oleh habib sendiri mereka sukarela bersyahadat," ujar Dodong.Pujian itu dilontarkan Ketua Majelis Hakim Dodong Rusdani usai jaksa penuntut umum (JPU) membacakan tanggapan atas nota keberatan atau eksepsi Bahar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung pada Selasa (19/4/2022). Di hadapan Bahar Smith dan pendukungnya, Dodong melempar pujian.
Habib Bahar langsung menimpali. Bahar yang datang menggunakan peci bermotif beludru ini mengamini dan meminta doa pada hakim.
"Mohon doanya agar terus istiqomah," kata dia.
(dir/yum)