Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menyatakan siap mengawal kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan oknum dosen di kampus tersebut.
Dewan etik yang telah dibentuk dan diberi kewenangan untuk memeriksa serta mendalami kasus tersebut diharapkan dapat bekerja dengan baik.
Ketua SEMA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Rifqi Fadhillah menilai, bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menjadikan kampus sebagai tempat aman bagi setiap mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampus sebagai lembaga institusi pendidikan, harus menjadi ruang yang aman bagi setiap mahasiswa," kata Rifqi kepada detikJabar, Jumat (15/4/2022).
Terkait dengan kasus dugaan kekerasan seksual yang belakangan menjadi sorotan, Rifqi mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada dewan etik yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan dan pendalaman. Ia berharap dewan etik bisa bekerja sebaik mungkin dalam menangani kasus tersebut.
"Dewan etik sudah melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Dan kita tetap memantau perkembangannya. Bisa kita tunggu nanti hasil dari Rektorat seperti apa," kata dia.
"Mungkin saya juga lebih menekankan kepada kenyamanan dan keamanan korban. Mungkin saja dia terserang secara psikologis dan sebagainya," ucap Rifqi.
Diberitakan sebelumya, kasus dugaan kekerasan seksual terjadi di lingkungan kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Buntut dari kasus itu, sejumlah mahasiswa bahkan sempat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat.
Mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan itu menuntut pihak kampus bisa segera mengusut kasus tersebut dan memberi sanksi tegas kepada terduga pelaku jika terbukti bersalah.
(yum/bbn)