Mahasiswa berinisial FN (19) berupaya merekayasa kematian Sri Agustina (42) alias Neng Eci, seorang PSK online. Ia sengaja menulis surat wasiat palsu yang isinya seolah korban ingin menghabisi dirinya pada 18 Maret 2022 lalu.
"Pelaku mengakui yang menuliskan kata-kata 'GW CAPEK HIDUP' di sobekan kertas adalah dirinya. Tulisan tersebut disimpan di samping kiri tubuh korban dengan maksud untuk merekayasa kematian," kata Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda didampingi Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Muhammad Hafid Firmansyah, Senin (28/3/2022).
Selain menulis surat wasiat tersebut, FN juga merekayasa penyebab kematian korban seolah-olah korban meminum racun. Ia meletakan sebuah botol racun di tangan kanan Neng Eci, dan meneteskan racun tersebut ke mulut korban setelah tak bernyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya polisi pun mengira korban tewas karena bunuh diri. Namun, setelah ditelusuri terdapat beberapa kejanggalan pada kematian Neng Eci.
"Kita temukan adanya beberapa kejanggalan maka kita melakukan otopsi dan olah TKP di kosan yang bersangkutan. Dari beberapa hasil olah TKP kita temukan ada barang milik korban yang hilang (handphone)," ujar dia.
Selama proses penyelidikan, polisi berhasil mengungkap kematian Neng Eci. Ditegaskan Dhany, Neng Eci merupakan korban tindak pidana pembunuhan.
Terungkapnya kasus pembunuhan ini polisi berhasil menemukan titik terang dari media sosial (Medsos). Yang ternyata, handphone korban telah dijual oleh pelaku.
"Pada saat kita mencari handphone tersebut kita menemukan petunjuk di medsos bahwa Hp tersebut dijual. Kita temui yang membeli Hp, kemudian kita telusuri lagi dan akhirnya kita bisa mendapatkan pelaku yang mengambil Hp tersebut," papar dia.
Sementara dari hasil pemeriksaan, dikatakan Dhany, korban mati dalam keadaan lemas karena kehabisan nafas setelah dibekap oleh pelaku.
"Dari hasil otopsi yang sudah kita lalukan dari dokter forensik Bhayangkara Indramayu bahwa jenazah kesimpulannya terdapat mati lemas akibat paru-parunya kekurangan oksigen," jelasnya.
Selain kehabisan nafas, terdapat juga beberapa luka lebam hingga lecet di bagian wajah korban. "kemudian di bagian bola matanya ada bintik pendarahan, terus ada luka lecet pada bibir dan pada leher terdapat luka lecet dan patah," pungkasnya.
Sebelumnya, jenazah Neng Eci ditemukan oleh saksi dan pemilik kostan setelah mendengar suara jeritan dan teriakan minta tolong. Saat didatangi, kondisi kamar korban dalam keadaan terkunci, saksi pun kemudian mengintip lewat jendela dan menemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa.
(yum/bbn)