Tergiur Jual Migor Murah, Wanita Ini Malah Rugi Puluhan Juta Rupiah

Kabupaten Bandung

Tergiur Jual Migor Murah, Wanita Ini Malah Rugi Puluhan Juta Rupiah

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 25 Feb 2022 18:59 WIB
Safitri Agustini (36), korban dugaan kasus penipuan jual beli minyak goreng
Safitri Agustini (36), korban dugaan kasus penipuan jual beli minyak goreng (Foto: Yuga Hassani/detikcom)
Bandung -

Warga Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung menjadi korban penipuan jual beli minyak goreng. ditaksir kerugian mencapai Rp 95,5 juta.

Safitri Agustini (36), korban penipuan, mengatakan pihaknya mengikuti Pre Order (PO) minyak goreng kepada terduga pelaku pada 13 Desember 2021. Bahkan kata dia, telah melakukan PO kepada terduga pelaku sebanyak tujuh kali.

"Saya tuh awal Desember tanggal 13 tahun 2021 kemarin. Sebelumnya sudah 7 kali PO. Sebelumnya awalnya benar barangnya ada," ujar Safitri saat ditemui di rumahnya, Jumat (25/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, pihak tersebut menjual minyak goreng kepada dirinya dengan harga murah. "Pas minyak lagi mahal-mahal itu, dia ngejual ke saya murah. Rp30 ribu, Rp31 ribu per dua liter," katanya.

Safitri mengungkapkan mulai terjadinya ketersendatan orderan pada awal Januari tahun 2022. Bahkan, kata dia, minyak goreng tersebut tidak kunjung dikirimkan hingga satu pekan lebih.

ADVERTISEMENT

"Awal Januari. Saya masuk lagi PO itu tanggal 10, tanggal 11, tanggal 12 Januari 2022. Barangnya itu seminggu enggak ada, terus katanya dia bilang aduh enggak bisa, dari gudangnya susah barang. Dia bilang mau di retur barang aja. Tapi sampai sekarang retur barangnya enggak ada. Orangnya susah dihubungi, udah ganti nomer," ucapnya.

Ia mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta. Menurutnya, uang tersebut merupakan uang konsumen yang memesan langsung padanya.

"Kerugian 95,5 juta. Itu semua uang dari konsumen saya," tegasnya.

Safitri menuturkan dari jumlah kerugiannya tersebut bisa menghasilkan ratusan karton minyak goreng. Dengan itu, kata dia, bisa menjual kembali dengan harga per karton.

"Kurang lebih 500 karton minyak goreng. Satu kartonnya itu isinya 6 pcs per dua liter satunya. Dijual lagi ada yang Rp32 ribu, jadi ngitungnya per karton. Dibanding pasaran minyak lain lebih murah. Itu juga saya jual lagi ke orang di bawah harga grosir," katanya.

"Kalau harga grosir pertama Rp220 ribu per karton, tapi saya cuma jual Rp200 ribu per karton," katanya.

Pihaknya mengaku pernah mendatangi Polsek Rancaekek untuk membuat pelaporan. Namun, kata dia, diarahkan oleh Polsek Rancaekek ke Polresta Bandung atau Polda Jabar.

"Saya pernah ke polsek daerah sini, cuma katanya enggak bisa, itu harus ke polresta atau ke polda. Karena nominalnya sudah di atas 1 M dari keseluruhan korban," jelasnya.

Ia menambahkan sebelumnya tidak mengetahui bahwa banyak pelaku juga menjerumuskan banyak pihak lainnya.

"Sebelumnya saya gak tahu, setelah itu udah ada seminggu kendala dari temen-teman, ternyata udah rame ada riungan di rumahnya, banyak korban yang datang, ternyata banyak yang ketipu juga," pungkasnya.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads