Lima mahasiswi salah satu universitas di Majalengka jadi korban perekaman dan penjualan konten pornografi. Bagaimana kabar terbaru mereka?
Saat ini, mereka masih didampingi psikolog Meina Shiamullaeli. Dia sendiri belum bisa berkomentar banyak soal perkembangan trauma healing para korban. Yang jelas, atas insiden ini berimbas terhadap mental korban.
"Untuk proses pendampingan masih berlanjut, belum selesai. Kita kasih support mereka agar siap mengahadapi situasinya," kata Meina kepada detikJabar, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dirinya juga terus meyakinkan para korban agar tidak merasa putus asa dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Terlebih, kasus ini telah mencuat dan menjadi konsumsi publik.
"Kita masih terus berupaya agar mereka merasa tidak putus asa. Sehingga mereka pun tetap melanjutkan studinya," jelas dia.
Untuk prosesnya penyembuhan trauma korban, dirinya melakukan penanganan berbeda kepada kelima korban. Sebab, trauma yang dialami para korban tidak sama.
"Tergantung, karena masing-masing dari korban ini kan berbeda-beda yah kondisinya. Yang jelas kita support terus mereka dan kita akan tetap mendampingi mereka," ucap dia.
Terpisah, Wakil rektor 1 (warek) dari universitas korban menyampaikan, kelima mahasiswi itu hingga saat ini masih menjalankan aktivitas di kampus. Malah, lanjut dia, kemarin juga para korban mengikuti ujian akhir semester di kampus.
"Alhamdulillah mereka masih masuk kampus. Artinya trauma healing yang kita lakukan dengan dinas terkait dan psikolog berjalan positif," pungkasnya.
(orb/bbn)