Viral Gumpalan Awan Berpetir di Sumedang, Ini Analisis BMKG

Viral Gumpalan Awan Berpetir di Sumedang, Ini Analisis BMKG

Nur Azis - detikJabar
Rabu, 24 Jan 2024 21:11 WIB
Gumpalan awan disertai kilat di Sumedang
Gumpalan awan disertai kilat di Sumedang (Foto: Istimewa)
Sumedang -

Gumpalan awan disertai kilatan petir di langit Kabupaten Sumedang menghebohkan sejumlah warga pada Selasa (23/1/2024) malam.

Bahkan, video berdurasi sekitar 30 detik yang diabadikan warga terkait fenomena itu pun viral di jagat maya. Seperti yang diunggah oleh akun instagram @jatinangorbanget.

Dalam keterangannya ditulis bahwa fenomena tersebut terjadi pada sekitar pukul 18.40 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Cimanggung jelas banget pas bada maghrib" ujar egr**s

Bahkan, fenomena itu terlihat oleh warga Subang. Seperti yang ditulis oleh akun int***s dalam kolom komentar.

ADVERTISEMENT

"Kelihatan banget depan rumah di Subang, sekitar jam 7 an tadi" tulisnya.

Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhammad Hakiki menyebut bahwa fenomena itu dinamakan Awan Cumulonimbos (CB).

Berdasarkan analisis citra satelit, sambung Hakiki, terpantau adanya awan CB di wilayah timur dari Kota Bandung pada pukul 10.40 UTC atau sekitar pukul 17.40 WIB pada Selasa (23/1/2024) malam. Awan CB saat itu terus tumbuh dan meluas hingga Kota Bandung dan sekitarnya.

"Mulai luruh sekitar pukul 13.00 UTC atau pukul 2.00 WIB. Ini mengindikasikan bisa jadi awan yang ada di video itu adalah Awan Cumulonimbos," terang Hakiki kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).

Awan Cumulonimbos sendiri, kata Hakiki, adalah jenis awan yang dapat tumbuh dengan ketinggian puncaknya mencapai sekitar 15 kilometer.

"Fenomena awan CB ini fenomena normal yang sering terjadi terutama pada saat musim hujan dan peralihan musim," terangnya.

Menurut Hakiki, mekanisme kompleks terjadi pada saat pembentukan Awan Cumulonimbus. Salah satunya yakni adanya pergerakan vertikal serta adanya kemungkinan proses pembentukan es.

"Perbedaan muatan listrik di dalam sistem pembentukan Awan Cumulonimbos pun dapat menyebabkan terjadinya kilatan petir," paparnya.

Ia pun mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terkait potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi pada saat memasuki musin hujan seperti saat ini. Namun ia pun menegaskan bahwa fenomena awan CB merupakan fenomena alam yang normal terjadi.

"Awan Cumulonimbus kerap kali diasosiasikan dengan terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai kilatan petir dan angin kencang, bahkan puting beliung dan hujan es," tuturnya.

"Namun fenomena awan CB adalah sesuatu yang normal, warga tidak perlu takut dan khawatir namun tetap waspada," ujarnya menambahkan.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads