Dua unggahan Pandawara Group di akun tiktok miliknya bikin geger. Mereka memberi gelar pantai di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sebagai pantai terkotor nomor empat di Indonesia.
Dilihat detikJabar, ada dua unggahan yang viral dalam konten para pemuda asal Kopo Bandung, itu. Unggahan pertama memperlihatkan anggota Pandawara Group bermain bola di atas tumpukan sampah pantai, yang berlokasi masih satu hamparan dengan pesisir Loji.
'Tempat Bermain Sepakbola Terburuk Yang Pernah Ada' sebuah narasi di atas kertas yang diikat pada sebilah kayu di awal video yang sudah ditonton sebanyak 6 juta viewers, ratusan ribu like dan ribuan komentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu pada video kedua, anggota Pandawara Group memasang kertas serupa namun dengan tulisan 'Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia'. Apa respons Pemkab Sukabumi terkait hal itu?
detikJabar mencoba menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Sekretaris DLH Rasyad Muhara namun dia belum merespons pesan dan telepon detikJabar. Tanggapan kemudian diberikan, Bagian Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Prasetyo.
"Harusnya DLH dulu yang menanggali, harusnya dinas teknis dulu. Saya kan kebijakannya," kata Prasetyo mengawali perbincangan melalui sambungan telepon dengan detikJabar, Sabtu (30/9/2023).
"Sebetulnya Loji itu beda dengan Cibutun, hanya satu hamparan saja. Sebetulnya kita meminta itu ada keberlanjutan, kalau hanya cuma pembersihan sehari dua hari gampang, hanya nanti kan ada lagi sampah," sambung Prasetyo.
Prasetyo bahkan sudah menyarankan upaya keberlanjutan oleh pihak DLH, salah satunya kerja sama dengan PLTU Indonesia Power Palabuhanratu, karena lokasi hamparan Pantai Loji dengan lautan sampahnya berada dekat dengan anak perusahaan BUMN tersebut.
"Makanya kemarin saya ingin tindak lanjut dengan DLH kerja sama dengan PLTU yang punya alat berat, jadi bisa sekali dua kali bersih-bersih dengan manual nggak mungkin harus pasukannya banyak. Sampai nanti kedepannya tidak lagi kita terus-terusan begitu nnggak beres-beres harus dengan alat berat," ungkap Prasetyo.
Prasetyo, menuturkan adanya keberlanjutan bersih-bersih secara berkala setiap bulan. Baik satu bulan sekali atau dua kali, menggunakan alat berat yang dikerjasamakan dengan PLTU.
"Jadi ada sebulan sekali atau sebulan dua kali paling tidak itu dengan alat berat, yang punya itu PLTU. Kerjasama sudah siap, hanya kan yang tindaklanjutnya bukan saya mereun, tapi dinas tekhnis, kan begitu ya. Cuma belum di tindaklanjuti lah, masih dalam proses tindak lanjut sebetulnya begitu," ujar Prasetyo.
Prasetyo juga mengatakan Pemkab Sukabumi akan secepatnya menyesaikan persoalan sampah tersebut. "Tapi secepatnya mau kita selesaikan itu," pungkasnya.
(sya/sud)