Pelajar di Indramayu Didorong Cintai Seni Tradisional Lewat SSMS

Pelajar di Indramayu Didorong Cintai Seni Tradisional Lewat SSMS

Ony Syahroni - detikJabar
Rabu, 12 Nov 2025 17:15 WIB
8 Dimensi Profil Lulusan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Contohnya
Foto: syarifahbrit/Freepik
Indramayu -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu terus mendorong pelestarian seni tradisional lewat program Sanggar Seni Masuk Sekolah (SSMS). Program ini dirancang untuk membangkitkan kecintaan siswa terhadap seni tradisional sekaligus memperkuat peran sanggar sebagai ruang belajar.

Kepala Disdikbud Kabupaten Indramayu, Caridin, mengatakan program SSMS ini sudah mulai berjalan. Program tersebut menyasar sekolah-sekolah dari berbagai tingkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Programnya sudah berjalan di tingkat SD, SMP dan SMA," kata Caridin kepada detikJabar, Rabu (12/11/2025).

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan, Uum Umiyati, mengatakan program SSMS menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian kesenian tradisional. Ia menyoroti minimnya perguruan tinggi seni di Indramayu dan proses regenerasi yang selama ini berjalan secara informal di sanggar.

ADVERTISEMENT

"Kami melihat tumbuh suburnya kelompok seni pertunjukan tradisional membutuhkan dukungan agar regenerasi seniman dapat berjalan. Selain itu, kami ingin menjaga standar etika dan estetika seni yang kadang berubah mengikuti selera zaman, sekaligus membangkitkan rasa bangga akan ciri khas kedaerahan," jelasnya.

Uum menjelaskan tujuan dari program ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan siswa dalam bidang seni sesuai minat dan bakat mereka, serta meningkatkan eksistensi sanggar dan seniman.

"Kemudian meningkatkan hubungan sosial antara sekolah dan sanggar seni atau seniman setempat, menunjang kualitas berkesenian dan pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, serta mendorong tumbuhnya cinta kesenian, khususnya kesenian daerah pada siswa dan guru," tambahnya.

Menurutnya, program SSMS akan dijalankan sebagai kegiatan ekstrakurikuler bidang kesenian di sekolah. Pelaksanaannya mengikuti jadwal ekstrakurikuler yang sudah ada, dengan lokasi kegiatan di sekolah atau di sanggar maupun rumah seniman sekitar. Sekolah diimbau menjalin kerja sama dengan sanggar atau seniman yang berada di wilayah terdekat.

Sekolah juga diberi keleluasaan memilih lebih dari satu jenis seni sesuai minat dan kemampuan siswa. Kegiatan ini bersifat opsional, sehingga tidak semua siswa wajib mengikutinya.

Sebelumnya, Disdikbud Kabupaten Indramayu menggelar sosialisasi Panduan Teknis Sanggar Seni Masuk Sekolah (SSMS), Senin (26/05/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di aula Disdikbud Indramayu.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads