Cerita di Balik Sedapnya Hucap Khas Kuningan Kang Jamal

Serba-serbi Warga

Cerita di Balik Sedapnya Hucap Khas Kuningan Kang Jamal

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Senin, 22 Sep 2025 07:00 WIB
Hucap atau kupat tahu khas Kuningan Kang Jamal
Hucap atau kupat tahu khas Kuningan Kang Jamal. (Foto: Fahmi Labibinajib)
Kuningan -

Tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya. Kabupaten Kuningan, Jawa Barat juga memiliki beberapa kuliner khas seperti hucap atau kupat tahu. Sebagai makanan khas, kupat tahu dapat ditemukan di beberapa sudut kota di Kabupaten Kuningan.

Jamal (35), seorang penjual hucap di Jalan Raya Cilimus memaparkan meski sekilas mirip seperti ketoprak, namun hucap memiliki bahan dan cara pembuatan lebih sederhana. "Kalau ketoprak itu kan banyak campurannya ada timun dan sayuran dan cara pembuatannya diulek langsung. Tapi kalau hucap itu cuman tahu, kupat sama kecap, sambal kacangnya juga dimasak dulu nggak dadakan jadi rasanya beda," tutur Jamal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain lebih sederhana, hucap menggunakan bahan kupat khusus yang berbeda dengan kupat pada umumnya. Jamal memaparkan, kupat yang digunakan memiliki warna sedikit kehitaman dengan balutan janur kelapa yang berwarna kecokelatan. Menurutnya, agar citarasa dari kupat lebih kuat saat dimasak, janur yang digunakan harus menggunakan janur yang berusia lebih tua.

"Kalau di Cilimus pakai daun janurnya itu yang hijau yang agak tua bukan yang kuning kayak buat Lebaran. Jadi rasanya beda, ada manis-manisnya," tutur Jamal.

ADVERTISEMENT

Untuk cara penyajiannya, pertama Jamal akan memotong kupat terlebih dahulu, setelah itu, Jamal akan menyalakan kompor dan mulai memasak tahu. Menurutnya, tahu dalam hucap harus digoreng dadakan agar lebih gurih dan sedap. Setelah matang, tahu ditiriskan untuk setelahnya dipotong lalu dicampurkan dengan kupat.

Sebagai topping-nya, Jamal akan menambahkan sambal kacang, kecap, bawang goreng dan juga kerupuk sebagai pelengkap. Bagi yang suka pedas, bisa ditambahkan sambal sesuai dengan selera. Perpaduan topping yang manis ditambah dengan kenyalnya kupat dan gurihnya tahu menciptakan sensasi rasa hucap yang sedap manis dan gurih saat dimakan.

Hucap atau kupat tahu khas Kuningan Kang JamalHucap atau kupat tahu khas Kuningan Kang Jamal Foto: Fahmi Labibinajib

Berawal dari PHK

Sebelum berjualan kupat tahu, Jamal merupakan seorang pegawai pabrik di Tangerang. Namun, sejak beberapa tahun yang lalu, pabrik yang menjadi tempatnya bekerja selama sepuluh tahun lebih tersebut melakukan PHK besar-besaran. Sehingga Jamal pun ikut terkena dampaknya.

Selepas terkena PHK, Jamal pulang ke Kuningan. Bermodalkan uang pesangon yang didapat dari tempatnya bekerja. Jamal memutuskan untuk membuka usaha kupat tahu khas Kuningan. Jamal mengaku, sebagai orang yang lama bekerja di pabrik, awal-awal berjualan cukup sulit untuk dijalani. Bahkan, tak jarang, kupat tahu yang dijualnya sepi pembeli.

"Awalnya saya kerja di pabrik dari tahun 2010. Akhir 2021 PHK massal karena ada efisien perusahaan. Akhirnya pulang. Awal-awal nggak dapat sama sekali yah pernah. Kadang sehari dapat cuman Rp 50 ribu. Padahal buka dari jam 08.00 Pagi sampai jam 22.00 WIB malam," tutur Jamal.

Meskipun sempat sepi, Jamal tak patah semangat. Menurutnya, seorang pedagang atau pengusaha seperti dirinya harus memiliki mental yang kuat dan juga kesabaran yang luas. Perlahan tapi pasti, kupat tahu buatan Jamal pun mulai banyak didatangi pembeli. Biasanya, kupat tahu Jamal akan ramai saat musim liburan tiba. Kini, Jamal berharap semoga usahanya dapat terus bertahan dan berkembang.

"Kalau omzet sehari paling banyak pas liburan, bisa sampai Rp 500 ribuan. Cuman sekarang sudah jarang, paling habisnya 20 sampai 30 porsi sehari. Yang sudah mampir ke sini. Alhamdulillah banyak yang balik lagi," tutur Jamal.

Bagi yang ingin merasakan sedapnya kupat tahu Jamal Khas Kuningan bisa langsung datang ke Jalan Raya Cilimus, Caracas, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Untuk satu porsinya sendiri dihargai Rp 12.000.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads