Suasana berbeda tampak di Desa Kalianyar, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Kamis (21/8/2025). Ratusan warga tumpah ruah mengikuti lomba mancing bersama yang digelar pemerintah desa dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Meski sejak pagi diguyur hujan gerimis, antusias warga tak surut. Dengan membawa peralatan sederhana, mereka berjejer di sepanjang saluran drainase sawah yang menjadi lokasi utama lomba. Uniknya, tidak seperti lomba memancing pada umumnya yang biasanya digelar di kolam atau sungai, kali ini arena pancingan berada di drainase desa yang baru direalisasikan tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, dari jam 10 saya mancing sudah dapat 10 ekor lele jumbo. Padahal tidak ada persiapan khusus, hanya pakai umpan cacing dari sawah," ujar Yanto, buruh pabrik penggilingan padi sekaligus warga Desa Kalianyar, dengan wajah semringah.
Bagi Yanto, lomba ini bukan sekadar mencari ikan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan antarwarga sekaligus hiburan murah meriah. Ia berharap lomba mancing bisa digelar rutin setiap tahun sebagai bagian dari perayaan HUT RI.
Kepala Desa Kalianyar, Abdul Nasir, menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana kampanye gemar makan ikan. Menurutnya, konsumsi ikan sangat penting untuk kesehatan tubuh dan kecerdasan otak.
"Motivasi utama kegiatan ini adalah mengajak masyarakat gemar makan ikan. Ikan merupakan sumber protein hewani yang bagus, murah, dan menyehatkan. Dengan sering makan ikan, tubuh kita sehat, kuat, dan otak lebih cerdas," ungkap Nasir.
Tahun ini, panitia menebar sekitar 324 kilogram ikan yang terdiri dari lele dan patin. Tak hanya sekadar memancing, panitia juga menyiapkan "jackpot" khusus berupa ikan berukuran besar sebagai hadiah utama. Jackpot pertama berupa ikan patin albino seberat 7 kilogram, jackpot kedua patin 6 kilogram, dan jackpot ketiga lele seberat 1,7 kilogram.
Menurut Nasir, kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari branding Desa Kalianyar yang tengah fokus mengembangkan budidaya ikan sebagai salah satu produk unggulan desa.
"Kalau tahun lalu kami gelar di Sungai Gandasari dengan total 1 ton ikan, tahun ini memang lebih kecil, hanya 3 kuintal lebih. Tapi lokasinya punya nilai lebih karena berada di jalan usaha tani yang baru selesai dibangun. Jadi sekalian kita perkenalkan fasilitas desa kepada warga," tambahnya.
Ia menegaskan, kegiatan semacam ini akan dijadikan agenda tahunan, bukan hanya untuk mempererat silaturahmi, tapi juga untuk memperkuat identitas desa sebagai desa perikanan.
"Walaupun dari subuh hujan terus, warga tetap semangat. Semoga ke depan lomba mancing ini jadi ciri khas Desa Kalianyar saat perayaan 17 Agustusan," tutupnya.
(sud/sud)