Suasana di Dusun IV Desa Jalaksana, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan mendadak berubah tegang. Pagi itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan sedang melakukan proses penyelamatan di sebuah sumur sedalam 8 meter.
Ternyata yang diselamatkan Damkar bukan manusia, melainkan seekor kucing peliharaan yang terjatuh dan terjebak di dalam sumur milik warga. Sang pemilik kucing Sri Rahayu (53) meminta bantuan petugas Damkar Kuningan untuk menyelamatkan kucing peliharaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma mengatakan, laporan kucing masuk sumur terjadi pada Sabtu (2/8/2025) pukul 08.35 WIB. Saat itu, Sri Rahayu sudah kehilangan kucingnya sejak dua hari yang lalu.
Selama dua hari tersebut, Sri Rahayu sudah mencari kucingnya ke sana ke marin. Namun, tak kunjung membuahkan hasil. Baru, pada Sabtu pagi, Sri Rahayu mendengar suara kucing di dalam sumur yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Mengetahui kucingnya terjebak di dalam sumur, Sri Rahayu langsung menghubungi petugas Damkar untuk meminta bantuan.
Damkar Kuningan langsung mengirimkan 4 anggota ke lokasi sumur yang terletak di Desa Jalaksana, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Sesampainya di lokasi, petugas Damkar langsung melakukan persiapan untuk mengevakuasi kucing.
Menurut Arga, sumur tempat kucing tersebut terjebak memiliki kedalaman sekitar 8 meter. Meskipun petugas Damkar sudah dilengkapi peralatan khusus penyelamatan, namun, dalam proses evakuasi mengalami kendala karena kucing terjebak di balik batu yang ada di sumur.
"Dikarenakan kucing di bawah batu. Sehingga membuat evakuasi agak sulit dan anggota harus masuk sumur untuk mengevakuasi kucing tersebut," tutur Arga. Sabtu, (2/8/2025).
Petugas berhasil mengevakuasi kucing tersebut dalam keadaan selamat pada pukul 09.10 WIB. Menurut Arga, jika tidak segera dievakuasi petugas Damkar dikhawatirkan kucing tersebut akan mati dalam sumur.
"Apabila tidak dievakuasi dikhawatirkan kucing akan mati di dalam sumur. Warga diharap untuk menutup sumur atau lubang yang sudah tidak digunakan. Karena khawatir ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi," pungkas Arga.
(iqk/iqk)