Kota dan Kabupaten Cirebon sebagai daerah budaya di pesisir utara Jawa Barat, menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan tradisi yang masih hidup hingga kini.
Tak hanya dikenal dengan empat keraton yang dimilikinya, Cirebon juga menjadi rumah bagi beragam museum tematik yang menggambarkan kekayaan budaya, sejarah, hingga warisan spiritual lokal.
Berikut ini daftar museum yang dapat menjadi pilihan destinasi edukatif dan menarik bagi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
1. Museum Topeng Cirebon
- Lokasi: Gedung Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi
- Jam Operasional: Senin-Jumat, pukul 09.00-15.00 WIB
- Tiket Masuk: Gratis
Museum ini menjadi ruang edukasi mengenai kesenian topeng Cirebon. Terdapat koleksi lebih dari 130 topeng, termasuk Topeng Panca Wanda (Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, Kelana) yang merupakan bagian penting dalam Tari Topeng Cirebon.
Museum juga memamerkan topeng karakter dari epos Ramayana dan Mahabharata, serta dokumentasi tokoh-tokoh seni dan perajin topeng lokal. Bahan dasar pembuatan topeng-kayu jaran-juga diperkenalkan melalui eksibisi material dan prosesnya.
Museum ini dihadirkan oleh Pemkot Cirebon sebagai upaya pelestarian budaya serta ruang edukatif untuk generasi muda.
![]() |
2. Museum Pusaka Keraton Kanoman
- Lokasi: Kompleks Keraton Kanoman, belakang Pasar Kanoman
- Jam Operasional: Disesuaikan dengan jadwal kunjungan
- Tiket Masuk Museum: Rp10.000
Museum ini menyimpan berbagai pusaka dan benda peninggalan kerajaan, seperti kereta Paksi Naga Liman, keris, gamelan, dan peralatan rumah tangga klasik.
Di dalamnya juga terdapat Bangsal Sekaten, Bangsal Witana, dan Lonceng Gajah Mungkur yang memiliki nilai historis tinggi. Kompleks keraton ini juga mencerminkan jejak arsitektur dan tradisi Cirebon sejak abad ke-17.
![]() |
3. Museum Keraton Kasepuhan Cirebon
- Lokasi: Jalan Kasepuhan, Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk
- Jam Operasional: Setiap hari, pukul 08.00-17.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp25.000
Museum ini menyajikan koleksi benda bersejarah seperti kereta Singa Barong (tahun 1549), senjata kuno, naskah kuno dalam aksara Arab Pegon dan Latin, serta lukisan dan artefak dari era Hindia Belanda.
Terdapat pula ruangan khusus peninggalan Sunan Gunung Jati yang hanya dibuka pada hari Minggu, memperlihatkan jubah, keris, dan bendera kerajaan Macan Ali.
Museum ini menjadi salah satu pusat edukasi sejarah Islam dan kerajaan Cirebon yang representatif.
![]() |
4. Museum Santet Cirebon
- Lokasi: Talaga Langit, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu
- Jam Operasional: Setiap hari, pukul 08.00-16.00 WIB
- Tiket Masuk: Rp15.000
Berbeda dari museum lainnya, Museum Santet menghadirkan koleksi unik berupa artefak spiritual dan pusaka dari para praktisi ilmu hitam. Museum ini dibentuk oleh Ustaz Ujang Busthomi, seorang pendakwah yang telah mengoleksi benda-benda tersebut sejak 2004.
Artefak seperti keris, tombak, guci, dan patung yang dulunya dianggap memiliki kekuatan gaib, kini telah dinyatakan steril dan difungsikan sebagai sarana edukasi untuk mengikis ketakutan masyarakat terhadap praktik sihir.
Cirebon bukan sekadar kota sejarah, tapi juga ruang dinamis yang menyajikan edukasi budaya melalui museumnya. Dari estetika topeng tradisional hingga pusaka keraton dan artefak spiritual, masing-masing museum menghadirkan narasi yang memperkaya pengetahuan pengunjung. Keberagaman ini menjadikan Cirebon sebagai salah satu destinasi wisata budaya paling lengkap di Jawa Barat.
(sud/sud)