Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon menggencarkan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban di berbagai wilayah. Hingga 28 Mei 2024, sebanyak 12.214 ekor hewan kurban telah menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menjamin kualitas hewan kurban yang sehat dan layak konsumsi.
Kepala Distan Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan menyampaikan pemeriksaan meliputi pemeriksaan ante mortem yang dilakukan sebelum pemotongan, dan post mortem yang dilakukan setelah pemotongan. Rinciannya, sebanyak 3.601 ekor sapi, 8.414 ekor domba, 197 kambing, dan 2 ekor kerbau telah diperiksa oleh tim kesehatan hewan.
"Pemeriksaan ini menjadi bagian dari pelayanan Pemkab Cirebon dan Forkopimda agar masyarakat dapat menjalankan ibadah kurban sesuai syariat Islam, serta memastikan keamanan dan kelayakan konsumsi daging kurban," ujar Alex dalam saat kegiatan pemeriksaan hewan kurban di Desa Kubang, Kecamatan Talun, Selasa (3/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Distan Kabupaten Cirebon juga aktif melakukan sosialisasi kepada pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk meningkatkan kesadaran dalam memilih dan memperlakukan hewan kurban sesuai standar kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Alex juga memaparkan rencana jangka panjang Distan Kabupaten bersama Pemerintah Desa Kubang untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai kawasan agrowisata dan sentra sapi berkelanjutan. Konsep yang diusung adalah ekowisata berbasis pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), yang tak hanya fokus pada produksi ternak, tetapi juga menyentuh aspek edukatif dan wisata.
"Ini sesuai dengan inisiatif dari kelompok ternak dan Mama Kuwu (kepala desa). Kami ingin Desa Kubang menjadi model kawasan ekowisata sapi yang mengedukasi sekaligus menyejahterakan masyarakat," tutur Alex.
Peternakan sapi di Desa Kubang saat ini dikelola oleh Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan, yang telah merintis pengembangan sejak tahun 2002. Kepala Desa Kubang, Wawan Karyawan, menyambut baik rencana tersebut. Ia menilai bahwa pengembangan ekowisata akan membawa dampak positif bagi ekonomi warga desa.
"Peternak di sini hidupnya sudah lebih sejahtera. Kami juga sedang merancang konsep wisata alam, di mana peternakan sapi akan menjadi sarana edukasi bagi pengunjung, terutama anak-anak," kata Wawan.
(sud/sud)