Mengenal Girilawungan, Makamnya Para Tokoh Majalengka

Mengenal Girilawungan, Makamnya Para Tokoh Majalengka

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Jumat, 04 Apr 2025 08:30 WIB
Komplek Pemakaman Girilawungan Majalengka.
Komplek Pemakaman Girilawungan Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar).
Majalengka -

Girilawungan merupakan komplek pemakaman yang terletak di Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan/Kabupaten Majalengka. Banyak tokoh-tokoh penting yang dimakamkan di komplek pemakaman ini.

Tempat peristirahatan terakhir tokoh Majalengka yang dimakamkan di sini, salah satunya adalah Dalem Panungtun atau Santowan Patra Jenar. Raja Sindangkasih sekaligus penyebar ajaran agama Islam di Majalengka itu dimakamkan di Girilawungan bersama istrinya, Nyimas Giri Larang.

"Ada makam Mbah Kuwu (Kepala Desa) Ki Surantani, kuwu pertama di Sindangkasih yang diangkat oleh Mbah Dalem Panungtun, ada juga Patih Dalem Cucuk salah satu tokoh pendiri Lumaju Agung Maja," kata penikmat sejarah Majalengka Nana Rohmana atau Naro kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak tokoh-tokoh besar yang dimakamkan di sini, ada Bupati ke-8 Majalengka RMAA Suriatanudibrata, terus Bupati ke-2 RAA Kertadiningrat yang membangun pendopo (kantor Bupati Majalengka) juga dimakamkan di sini," tambahnya.

Naro menyampaikan, komplek pemakaman Girilawungan memiliki beberapa bagian, salah satunya adalah Cungkup Utama atau yang disebut Ring 1. Area ini merupakan tempat pemakaman tertua di komplek tersebut. Di sinilah dimakamkan pendiri Majalengka serta para pengikutnya yang hidup pada masa itu.

ADVERTISEMENT

"Seiring berjalannya waktu, Girilawungan menjadi tempat pemakaman umum. Namun para tokoh-tokoh Majalengka, dimakamkan di cungkup utama yang berada di sebelah barat pemakaman, di sana banyak tokoh-tokoh pendiri Majalengka yang dimakamkan termasuk para pengikut Mbah Dalem Panungtun," ujarnya.

Naro menuturkan, nama Girilawungan diyakini berasal dari kata 'giri' yang berarti bukit atau dataran tinggi, serta 'lawungan' yang merujuk pada tempat bertemu atau berkumpulnya orang-orang penting di masa lalu. Sebelum ada kerajaan Sindangkasih, wilayah ini juga disebut sebagai Girilarang atau Girilawungan.

"Dulu mungkin ini hutan belantara sebelum Islam masuk. Setelah Mbah Dalem Panungtun memimpin kerajaan Sindangkasih, Islam menyebar, orang-orang yang wafat mulai dimakamkan di sini," jelas Naro.




(mso/mso)


Hide Ads