Pencarian Umin (50) nelayan asal Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu yang hilang saat melaut kembali dilakukan. Korban diduga jatuh saat mencari ikan dikabarkan tidak bisa berenang.
Di hari kedua, sedikitnya ada delapan perahu nelayan turut menyisir dan membagi arah dari lokasi ditemukannya perahu korban. Namun, hingga saat ini mereka belum menemukan keberadaan korban.
Para nelayan pun sementara kembali mendarat untuk istirahat. Apalagi perairan saat ini sedang mengalami ombak besar sehingga menyulitkan proses pencarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya berangkat jam 04.00 WIB. Arahnya ke Barat Laut di posisi ke situ nggak ketemu. Terus ke timur laut tapi nggak ada sampai ke darat arah barat daya juga nggak ketemu, ya intinya putar-putar karena banyak perahu," kata paman korban, Sardia (70) kepada detikJabar, Sabtu (22/2/2025).
Diceritakan Sardia, korban yang tak lain merupakan keponakannya sejak kecil sering melaut. Bahkan, tidak jarang ia pergi menangkap ikan seperti cumi dan udang hanya seorang diri dalam perahu.
"Kalau bocah (korban) aslinya tidak bisa berenang. Apalagi di laut, di sungai juga pernah waktu tercebur itu di tolong orang," katanya.
Meski korban tidak bisa berenang, namun ia tetap nekat melaut demi bertahan hidup. Dengan perahu bernama Baru Jaya itu, korban mengais rupiah dari hasil tangkapannya.
"Ya namanya rezeki tidak menentu. Kadang dapat Rp200 kadang cuma cukup perbekalan aja, kadang juga kalau lagi hasil bisa dapat Rp500," ucapnya.
Bagi Sardia, keponakannya merupakan orang yang gigih. Kendatipun, dalam persoalan rumah tangganya yang kerap kandas namun ia tetap berusaha mencari nafkah.
"Masih sendiri, ya pernah berkeluarga sih. Belum, belum punya anak," ujarnya.
Namun, pada Jumat (21/2) pagi kemarin, korban diduga terjatuh saat mencoba menggeser salah satu mesin yang ada di perahunya ketika hendak mencari ikan. Diperkirakan, korban tenggelam sementara perahunya tetap melaju karena satu mesinnya masih menyala.
"Itu ada tuh bekas kayu yang patahannya. Jadi bocah tuh tertinggal sama perahunya sendiri," ujarnya.
Di sisi lain, tim SAR gabungan pun terus berupaya memaksimalkan pencarian terhadap korban. Dengan menggunakan 3 unit speedboat nya, tim menyisir lautan.
Dalam penyisirannya, tim membagi dua kelompok. Diantaranya di lokasi sekitar titik terceburnya korban dan perairan wilayah Karangsong.
"Ini di hari kedua kita maksimalkan pencarian sampai menuju titik yang kita duga lokasi terceburnya korban," kata Koordinator Pos SAR Cirebon, Syarief Prabowo.
Kondisi cuaca saat ini menjadi satu-satunya kendala yang dialami tim SAR gabungan saat mencari korban. "Kami berharap tidak turun hujan agar bisa memaksimalkan hingga sore hari dan adanya tanda-tanda dari korban," ujarnya.
(sud/sud)