Aksi Unjuk Rasa 'Indonesia Cemas', Asap Hitam Mengepul di DPRD Cirebon

Aksi Unjuk Rasa 'Indonesia Cemas', Asap Hitam Mengepul di DPRD Cirebon

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Jumat, 21 Feb 2025 17:50 WIB
Suasana aksi Indonesia Cemas di Depan Gedung DPRD Kota Cirebon.
Suasana aksi Indonesia Cemas di Depan Gedung DPRD Kota Cirebon. (Foto: Fahmi Labibinajib)
Cirebon -

Mahasiswa Cirebon kembali menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kota Cirebon, Jumat (21/8/2025). Tampak, asap hitam yang berasal dari bakaran ban para demonstran membubung tinggi. Massa aksi yang Indonesia Cemas ini membawa poster berisi sejumlah tuntutan.

Pantauan detik Jabar di lokasi pada pukul 16.00 WIB. Sambil meneriakkan yel-yel dan berorasi tentang Indonesia cemas, beberapa mahasiswa juga tampak memanjat bagian pagar dan gapura depan gedung DPRD Kota Cirebon. Beberapa selebaran yang berisi sindiran terhadap program pemerintah juga dibagikan seperti selebaran bertuliskan "Jadilah Realistis Nggak Ada Makan Siang Gratis".

Massa aksi yang menamakan dirinya sebagai Cipayung Plus Kota Cirebon, yang merupakan gabungan organisasi ekstra mahasiswa di Kota Cirebon seperti PMII, GMNI, HMI, KAMMI dan IMM. Dengan slogan Indonesia Cemas mereka menggeruduk kantor DPRD Kota Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu mahasiswa Adi (23) mengatakan, ada beberapa tuntutan dalam demonstrasi kali ini seperti efisiensi yang tidak tepat sasaran. "Efisiensi yang menyasar ke masyarakat menengah ke bawah, sedangkan pemerintah banyak melantik staf khusus," tutur Adi, Jumat, (21/2/2025).

Sementara itu, koordinator lapangan (Korlap) dari aksi demontrasi Indonesia Cemas di Kota Cirebon, Muhammad Ridho mengatakan salah satu tuntutan utama dari massa aksi adalah pencabutan Inpres No 1 tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

ADVERTISEMENT

"Tuntutannya jelas mencabut inpres tahun 2025 tentang efisiensi yang merugikan, seperti terpotongnya anggaran pendidikan karena jelas di aturan yang tidak terpotong hanya belanja sosial dan belanja pegawai," tutur Ridho.

Sedikit berbeda dengan di tempat lain, aksi kali ini mengusung slogan Indonesia cemas. Menurut Ridho, aksi ini sebagai wujud kecemasan dari para mahasiswa tentang kondisi Indonesia sekarang.

"Dengan banyaknya aksi demonstrasi di Indonesia, kami percaya masih ada sedikit cahaya keterangan di negeri sekalipun itu bergerak didasarkan pada kecemasan," tutur Ridho.

Ridho mengatakan, hingga sekarang para mahasiswa masih mencoba masuk, namun masih tertahan di luar. "Belum, cipayung maksa masuk tapi ditahan di luar, " tutur Ridho.

Dalam pers rilis yang diterima detikJabar, ada beberapa tuntutan yang diinginkan para demonstran seperti sahkan undang-undang perampasan aset, tolak undang-undang antirakyat seperti RUU TNI, RUU Polri dan RUU Kejaksaan.

Mereka juga menuntut untuk merevisi beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah, seperti Evaluasi efisiensi anggaran yang menyebabkan pemotongan anggaran belanja pegawai untuk honorer atau pegawai kontrak, pendidikan dan kesehatan.

Para demonstran juga menuntut untuk mengevaluasi pelaksanaan program pemerintah seperti, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ,Program Strategis Nasional (PSN) yang bermasalah dan evaluasi pelaksanaan BPJS Kesehatan serta Peninjauan ulang program Danantara.

(sud/sud)


Hide Ads