Gelombang tinggi kembali menerjang Pesisir Utara Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Kamis (6/2/2025). Selain meruntuhkan tembok pembatas pantai, sejumlah rumah pun rata tersapu gelombang besar.
Sejak pagi, Sajidin (55) sibuk melihat kondisi rumah yang kini rata dengan tanah. Dengan pasrah, ia mencoba membersihkan sedikit puing-puing yang berserakan akibat terseret ombak besar.
Baca juga: 120 Rumah di Indramayu Diterjang Banjir Rob |
Untungnya, sebelum kejadian ibu dan anaknya sudah diungsikan di Pantura Indramayu. Hal itu dilakukan karena sebelumnya tembok pantai di belakang rumahnya sudah ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi tuh jam 1 malam. Nah ibu saya ngungsi di Pantura anak saya juga karena temboknya hancur makanya kita ngungsi semua. Ini kena gelombang besar," kata Sajidin saat ditemui detikJabar.
Gelombang besar susulan ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Tingginya gelombang selain menjebol tembok pembatas pantai. Akibatnya material tembok yang terseret gelombang menghantam sejumlah rumah termasuk menyapu rumah Sajidin.
"Ada 3 rumah termasuk punya saya yang lainnya nggak tahu saya pikirin rumah sendiri aja. Saya nya lari ke Pantura," ujarnya.
Padahal kata Sajidin gelombang tinggi kemarin yang terjadi pada 29 Januari lalu tidak terlalu parah. Bahkan, rumahnya masih berdiri kokoh.
"Masih, masih berdiri. Atapnya juga masih ada," katanya.
Diceritakan Sajidin, peristiwa ini bukan pertama kali dialaminya. Pada awal tahun 2023 lalu, rumahnya yang tepat berada di pinggir laut itu ambruk dihantam ombak besar.
"Ini tuh dibangun lagi pas waktu kejadian tahun 2022 akhir tuh. Sekarang kena lagi," terangnya.
Menurut Sajidin, peristiwa ombak ganas ini baru terjadi sekitar beberapa tahun belakangan. Terlebih setalah ombak kian mengikis permukiman warga.
Pasalnya, sekitar 15 tahun silam rumah yang ia tempati cukup jauh dari lautan. "Sudah 15 tahun, kalau dulu kan laut masih ke tengah ya ada sekitar 50 meteran rumah dari laut," ujarnya.
Dari keadaan itu, Sajidin mengaku akan pindah rumah. Terlebih ia sudah mendapatkan bantuan relokasi rumah. Namun, rumah yang sudah ia huni sejak belasan tahun itu akan tetap dipertahankan jika tembok pembatas pantai selesai perbaiki.
"Ya enggak, udah dapat rumah relokasi itu," ucapnya.
(sud/sud)