Indramayu Kembangkan Agroforestri, Padi Gogo Jadi Andalan di Lahan Kering

Indramayu Kembangkan Agroforestri, Padi Gogo Jadi Andalan di Lahan Kering

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Selasa, 04 Feb 2025 17:30 WIB
Penanaman cara agroforestri di Kawasan Hutan Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu
Penanaman cara agroforestri di Kawasan Hutan Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Ribuan hektare lahan 'mati' di kawasan hutan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat kembali dihidupkan. Kementerian Pertanian dan Kehutanan berupaya menanamkan aneka tanaman pangan termasuk padi gogo untuk menunjang program swasembada pangan.

Tercatat 4 ribu lebih lahan di kawasan hutan yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Indramayu sejauh ini kurang produktif. Lahan tersebut oleh kementerian akan dihidupkan salah satunya dengan penanaman serentak agroforestri padi lahan kering dan sejumlah tanaman lainnya.

"Sekarang lebih senang lagi bisa berkolaborasi dengan kehutanan. Karena selama ini banyak pohon-pohon minyak kayu putih ataupun kurang produktif dari kehutanan yang akhirnya sekarang untuk menanam salah satunya untuk swasembada pangan adalah padi dan tanaman hutan," kata Bupati Indramayu, Nina Agustina, Selasa (4/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan harapan peningkatan produksi padi di Indramayu, lahan terdegradasi di kawasan hutan yang ada di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Terisi, Gantar dan Kecamatan Kroya akan kembali dihidupkan.

"Rencana kita 4.400 hektare khusus di Indramayu di 3 Kecamatan. Ini jawaban selama saya menjabat waduh ini banyak tanaman yang tidak maksimal. Mudah-mudahan pastinya bisa meningkatkan produksi padi di Indramayu," kata Nina.

ADVERTISEMENT

Dalam kegiatan penanaman serentak agroforestri di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan akan mengembangkan pemanfaatan lahan terdegradasi untuk ditanam dengan tanaman padi gogo.

"Kita launching pertama padi Gogo ditanam secara agroforestri yang nanti akan kita kembangkan di Indonesia maksimum nanti mungkin bisa 1,1 juta nanti secara teknis dibicarakan di level dirjen," ujar Raja Juli Antoni.

Dari total luas agroforestri pangan 1,9 hektare berpotensi menambah jumlah produksi padi. Dengan asumsi hasil panen 5 sampai 9 ton per hektare dinilai sudah cukup.

"Kalau seandainya dibudidayakan baru 1,9 juta kalau setengahnya aja artinya kita bisa memproduksi 5 juta ton itu sudah beres," katanya.

Menurutnya cara agroforestri untuk tanah yang sudah terdegradasi bisa mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.

"Sekali lagi dengan cara agroforestri tanah yang sudah terdegradasi yang sudah gundul ditanam dengan tanaman hutan plus dengan apakah nanti padi gogo atau jagung sebagainya. Jadi pak Prabowo mengatakan hutan lestari, pembangunan tidak berhenti, rakyat sejahtera itu pasti," ungkapnya.

Khusus tanaman padi gogo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut varietas padi gogo dinilai sangat baik untuk lahan kering. Bahkan, produksinya untuk satu hektare bisa menghasilkan gabah kering giling sekitar 9 ton.

"Itu tinggi banget, katakan turun sedikit jadi 7 ton itu sudah hebat ya minimal 5 ton kalau kali 1 juta jadi 5 juta ton. Selesai persoalan bangsa," kata Amran.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads