Bupati Majalengka terpilih Eman Suherman mengaku, akan mendapat mobil dinas baru. Pemkab Majalengka, kata Eman, saat ini tengah mengajukan usulan untuk pengadaan mobil dinas baru bagi Bupati dan Wakil Bupati terpilih Pilkada 2024.
Namun Eman menolak pemberian tersebut. Eman memilih menggunakan kendaraan yang ada dibanding membebankan APBD Majalengka.
"Kenapa mobil dinas baru tidak menjadi prioritas, karena tidak memakai kendaraan dinas pun kita masih bisa kerja. Masih bisa menggunakan mobil pribadi, atau menggunakan mobil sisa pemerintahan masa lalu," kata Eman kepada detikJabar, Kamis (30/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut Eman, ada yang lebih prioritas dibanding pengadaan mobil dinas baru. Mewujudkan program-program untuk kepentingan rakyat dinilai lebih bermanfaat.
"Fokus kita hari ini dan ke depan bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kepentingan masyarakat harus betul-betul menjadi lebih utama dibandingkan untuk kepentingan pribadi," ujar dia.
Eman berkomitmen, dirinya tidak ingin manfaatkan jabatannya itu untuk kepentingan pribadi. Di sisi lain, saat ini juga Majalengka masih perlu banyak berbenah.
"Anggaran untuk mobil dinas bisa dipergunakan untuk hal lainnya yang betul-betul urgensinya dibutuhkan. Saat ini melihat masih banyak insfratruktur serta bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih manfaat," ucapnya.
Sementara itu, hal senada juga diutarakan Wakil Bupati Majalengka terpilih Dena Muhamad Ramdhan. Dengan tegas Dena juga menolak niat baik dari Pemkab Majalengka itu.
"Saya dengan Pak Bupati mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemkab Majalengka yang telah memfasilitasi kami dengan membeli mobil dinas baru. Tetapi dengan kerendahan hati saya dan Pak Bupati, kami menolak pembelian mobil dinas baru," ujar Dena.
Menurut Dena, Pemkab Majalengka saat ini harus lebih menghemat anggaran. Mengingat, APBD Majalengka tengah mengalami defisit anggaran.
"Ada hal yang lebih prioritas dibandingkan untuk kebutuhan pribadi kami yaitu, baik untuk pembangunan infrastruktur, mengatasi kemiskinan dan juga untuk program-program kebutuhan masyarakat lainnya," jelas dia.
"Kita ketahui bahwa APBN, APBD kita mengalami devisit jadi kita harus melakukan efisiensi anggaran. Saya dan Pak Bupati juga masih bisa menggunakan mobil pribadi atau kita juga bisa memanfaatkan mobil pemerintah daerah yang ada, yang penting saya dan Pak Bupati bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Majalengka, dan yang paling utama kepentingan masyarakat bukan kepentingan pribadi, insyaallah saya dan Pak Bupati akan mewujudkan Majalengka lebih baik lagi," sambungnya.
(mso/mso)