Gurihnya Geblog Pondoh Khas Indramayu yang Tembus hingga ke London

Gurihnya Geblog Pondoh Khas Indramayu yang Tembus hingga ke London

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Senin, 20 Jan 2025 10:00 WIB
Produksi jajanan tradisional geblog ketan khas Pondoh di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu
Produksi jajanan tradisional geblog ketan khas Pondoh di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Geblog ketan khas Pondoh di Kabupaten Indramayu tak hanya dikenal masyarakat setempat. Jajanan produk rumahan ini pun sudah menyebar ke berbagai daerah hingga luar negeri.

Seperti namanya, geblog pondoh ini hanya diproduksi di Desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Tidak banyak, dari satu desa itu hanya beberapa rumah di antaranya yang masih rutin berproduksi.

Warinah salah satunya. Perempuan berusia 62 tahun itu masih rutin memproduksi geblog ketan. Meski jumlah produksinya tidak menentu namun pesanan geblognya terus mengalir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai jajanan khas, banyak warga di berbagai wilayah yang penasaran mencicipi kenyal gurih manisnya gebog khas Pondoh tersebut.

"Ya orang Indramayu nya aja yang kadang-kadang mau di bawa kemana gitu, mau oleh-oleh khas Pondoh gitu. Iya yang bawa sih orang Indramayu," kata Warinah ditemui detikJabar, Minggu (19/1/2025).

ADVERTISEMENT
Produksi jajanan tradisional geblog ketan khas Pondoh di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten IndramayuProduksi jajanan tradisional geblog ketan khas Pondoh di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

"Kadang-kadang main ke sana ke Papua bawa oleh-oleh dari Indramayu gitu pengen tahu. Kadang orang Jakarta tahu khas Indramayu gitu," jelasnya.

Warinah mengaku, usaha yang digelutinya sejak 3 tahun belakangan ini cukup berkembang pesat. Dari hanya 5 kilogram ketan per hari kini mampu memproduksi hingga 20 kilogram per hari.

Selain rutin mengisi di sejumlah warung, pesanan juga sering datang dari pelanggan yang hendak ke luar negeri. Bahkan, beberapa dipesan secara online.

"Iya itu bumbunya aja kemarin ke Hongkong, ke London. Ada yang setengah kilogram, ada yang satu kilogram," katanya.

Bahkan, suatu waktu pernah warga di desa tetangga yang bekerja di Jeddah sedang cuti. Ia pun lantas memesan geblog ketan sesaat sebelum berangkat sebagai buah tangan asal kota mangga.

"Pernah orang Pringkasap kerja di Jeddah, jadi orang tuh cuti terus teman-temannya tolong dong bawa geblog. Jadi pesan Rp200 ribu" ujarnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads