Mahasiswa UGJ Teliti Mangga Gincu Jadi Obat Tradisional di Prancis

Kabar Kampus

Mahasiswa UGJ Teliti Mangga Gincu Jadi Obat Tradisional di Prancis

Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 17 Jan 2025 06:30 WIB
Ahmad Bakir saat dilepas untuk mengikuti program penelitian di Perancis
Ahmad Bakir saat dilepas untuk mengikuti program penelitian di Perancis (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar
Cirebon -

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Ahmad Bakir, membawa misi besar dalam program pertukaran pelajar ke Université de Poitiers, Perancis. Dalam program ini, Ahmad berfokus meneliti potensi mangga gedong gincu sebagai bahan dasar obat tradisional dengan manfaat antibakteri.

Untuk mendukung keikutsertaannya dalam program ini, Ahmad mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Perancis selama dua bulan. Setiap hari, ia mengikuti kursus intensif selama lima jam guna menguasai bahasa yang akan membantunya dalam proses penelitian dan komunikasi akademik di Perancis.

"Motivasi saya mengikuti program ini adalah untuk menambah ilmu, pengalaman, dan memperluas relasi, yang nantinya akan menjadi bekal di dunia kedokteran," ujar Ahmad kepada detikJabar, Kamis (16/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian yang dilakukan Ahmad akan fokus pada proses ekstraksi mangga gedong gincu, yang terkenal sebagai komoditas unggulan Cirebon, untuk diolah menjadi obat tradisional antibakteri.

Hasil penelitiannya diharapkan dapat menjadi kontribusi berharga bagi pengembangan ilmu kesehatan, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran UGJ.

ADVERTISEMENT

"Kami nilai mangga gedong gincu yang dikenal sebagai komoditas dari Cirebon ini mempunyai sejumlah manfaat. Oleh karena itu, kami akan meneliti lebih dalam dan diharapkan hasil penelitian itu bisa memberikan manfaat di bidang kesehatan," jelasnya.

Rektor UGJ, Achmad Faqih, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari Erasmus Plus, sebuah inisiatif internasional yang mendukung pertukaran pelajar dan dosen.

Tahun ini, sebanyak 13 peserta dari UGJ berpartisipasi, terdiri dari dua mahasiswa ke Perancis, 11 mahasiswa, dan tiga dosen ke Mahidol University, Thailand.

"UGJ adalah satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terlibat dalam program ini sejak 2019. Ini menunjukkan komitmen UGJ dalam berkontribusi di level internasional," ujarnya.

Selama ini, UGJ juga telah menjadi tuan rumah bagi mahasiswa dari Perancis dan Belanda yang melakukan penelitian di Indonesia. Dengan terlibatnya UGJ dalam program ini, diharapkan perguruan tinggi tersebut semakin unggul dalam kegiatan bertaraf internasional.

Program ini tidak hanya menjadi peluang emas bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mempererat kolaborasi antara UGJ dan universitas internasional lainnya.

"Kami berharap mahasiswa dan dosen yang berkesempatan berangkat dapat mengembangkan penelitian di bidang kesehatan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat luas," tutup Achmad Faqih.

(yum/yum)


Hide Ads